- Kolase Tim tvOnenews & Tangkapan layar YouTube hasyiyah tv
Jauh Sebelum Viral, Putra Mbah Moen Blak-blakan Sebut Gus Miftah Bukan Keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari: Pakai Nama...
Ia menyebutkan Miftah tidak ada latar belakang sebagai sosok keturunan atau anak dari Kiai Haji Ageng Muhammad Besari.
Gus Najih menganggap bahwa gelar gus sengaja dicatut oleh Miftah untuk mengundang popularitas.
Ia menambahkan Miftah ingin meningkatkan citranya sebagai pendakwah semakin positif di tengah kalangan masyarakat.
"Miftah bukan anak kiai. Pakai nama 'Gus' biar tenar dan cepat tenar," kata Gus Najih dalam sebuah video kajiannya.
Sebelumnya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi biasa disapa Gus Fahrur menegaskan pernyataan tersebut telah mengalami kekeliruan.
Gus Fahrur menyampaikan bantahannya sekaligus meluruskan bahwa Miftah mempunyai nasab dari keturunan ulama besar Kiai Ageng Muhammad Besari berbasis di Ponorogo.
Ia menuturkan Miftah tidak berbuat-buat mencatutkan gelar gus karena nasab yang berasal dari ulama besar tersebut.
"Gus Miftah adalah keturunan ulama besar Syaikh Hasan Besari Ponorogo, yang dikenal sebagai pendiri Pesantren Tegalsari. Selain itu, Gus Miftah juga memimpin Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta," respons Gus Fahrur dalam keterangan resminya dikutip, Kamis.
Ketua PBNU itu menjelaskan NU memiliki tradisi terkait gelar gus yang bisa didapatkan oleh seseorang apabila telah menemukan nasab sebagai anak atau keturunan seorang kiai.
"Gus Miftah jelas memenuhi kriteria tersebut," katanya.
Sementara, Gus Miftah turut merespons secara tajam kepada pihak yang menyebutkan dirinya digadang-gadang bukan keturunan dari seorang kiai terpandang.
"Aku itu sebel orang pada ngaku-ngaku cucunya Mbah Muhammad Besari, tapi kalau ada acara modal aja enggak mau," ucap Miftah dilansir dari kanal YouTube Keluarga Didik, Kamis.
Kemudian, pria kelahiran Adi Luhur, Lampung itu juga memberikan singgungan kepada berbagai pihak yang terus menyudutkannya soal gelar gus.
"Semuanya rebutan merasa cucunya Mbah Muhammad Besari, tapi enggak mau merawat makamnya Mbah Muhammad Besari," tuturnya.
Miftah yang mengakui kesalahan atas polemik terjadi saat ini menunjukkan kerendahan hatinya tidak ingin ambil pusing soal sebutan gus.
"Saya enggak perlu diakui cucu, tidak apa-apa. Tapi kalau ada acara aku bantui," tandasnya.