Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Sumber :
  • Tangkapan Layar/YouTube Syafiq Riza Basalamah

Sejarah Perang Tabuk, Ustaz Syafiq Riza Basalamah: Salah Satu Perang Terbesar yang Dipimpin oleh Rasulullah SAW

Selasa, 17 Desember 2024 - 19:05 WIB

tvOnenews.com - Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan salah satu peristiwa yang terjadi bulan Rajab yang bernama Perang Tabuk.

Tanggal 1 Rajab 1446 H jatuh pada 1 Januari 2025 dan dalam bulan Rajab ada beberapa peristiwa yang terjadi dimana salah satunya adalah Perang Tabuk.

Berikut penjelasan lengkap yang diberikan oleh Ustaz Syafiq Basalamah tentang peristiwa di bulan Rajab dengan judul “Sehari di Perang Tabuk”.

Perang Tabuk terjadi pada bulan Rajab tahun 9 Hijriyah dan berakhir pada 26 Ramadhan. 

Tabuk sendiri merupakan sebutan untuk sebuah tempat yang terletak antara Wadil Qura dan Syam. 

Perang Tabuk juga disebut Ghazwah Al-Usrah yang bermakna Perang Kesulitan.

Dalam Perang Tabuk, sebanyak 30 ribu tentara muslim melawan tentara kekaisaran Byzantium Romawi Timur. 

Pada saat itu kaum Muslimin sedang berada di masa-masa sulit.

“Perang ini menjadi salah satu perang terbesar yang dipimpin oleh Rasulullah,” ujarnya, dikutip tvOnenews.com dari YouTube Syafiq Riza Basalamah Official.

Ustaz Syafiq Basalamah menjelaskan saat itu ada kekuatan yang sangat dahsyat.

“Ada dua kekuatan yang menguasai beberapa belahan dunia, Ada Romawi dan ada Persia,” katanya. 

“Allah SWT kemudian memilihkan bagi Nabi kita, Muhammad SAW sahabat-sahabat yang siap untuk mengorbankan jiwa, raga, dan harta mereka pada masa yang sangat sulit itu,” jelas ustaz Syafiq Riza Basalamah.

Sepulang Nabi Muhammad SAW dari Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah) dan menyelesaikan perang Hunain pada tahun ke 8 Hijriyah, Nabi Muhammad SAW pulang ke Kota Madinah pada Bulan Rajab Tahun 9 Hijriyah. 

Kemudian Nabi Muhammad SAW mendengar kabar bahwa Byzantium dan sekutunya yaitu Ghassaniyah sedang mempersiapkan pasukan yang besar untuk melawan umat. 

Hal tersebut bertujuan untuk membalas kematian Ja’far bin Abu Thalib serta adanya hasutan dari orang Yahudi yang ingin agar kaum Muslimin celaka.

Jika biasanya di perang-perang sebelumnya Rasulullah SAW selalu memberikan kiasan mengenai tujuan berperang. 

Namun berbeda dengan Perang Tabuk, Rasulullah SAW kata Ustaz Syafiq menjelaskan secara rinci di Perang Tabuk.

Rasulullah menjelaskan dengan gamblang apa tujuan dan apa yang akan dihadapi kaum Muslimin.

“Biasanya Rasulullah SAW kalau mau berperang ke satu tempat Beliau tidak menjelaskan kepada para Sahabat tujuan yang sebenarnya,” kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah. 

“Beliau hanya memberikan isyarat, kecuali Perang Tabuk,” sambung Ustaz Syafiq Riza Basalamah.

Namun di Perang Tabuk, Rasulullah SAW menjelaskannya semua dan melarang ikut bagi yang tidak memiliki bekal.

“Dengan gamblang, kita mau ke Tabuk, musuh yang kita mau hadapi Romawi,”

Tujuan dari penjelasan ini adalah agar kaum Muslimin melakukan persiapan yang matang.

Rasulullah SAW kemudian memerintahkan kaum Muslimin untuk mempersiapkan perbekalan, juga menganjurkan orang-orang kaya untuk bersedekah dan menginfakkan hartanya untuk berjihad di jalan Allah SWT.

Belajar dari kisah ini, Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengingatkan kepada seluruh umat muslim untuk bersedekah. 

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 261.

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَا بِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَا للّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya: "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."

Keikhlasan Para Sahabat di Perang Tabuk

Pada masa sulit itu, Utsman bin Affan dengan penuh keikhlasan dan pengorbanan beliau menyumbangkan hartanya untuk membiayai puluhan ribu serdadu perang Tabuk yang melawan Romawi.

Mulai dari makanan, minuman, kendaraan hingga senjata.

Sahabat Abu Bakar bahkan mengorbankan seluruh harta yang dimilikinya.

Tak hanya itu, Umar RA juga mengorbankan setengah hartanya untuk membiayai perang tersebut. 

Di keadaan cuaca yang sangat panas, kabar kedatangan  Nabi Muhammad SAW dan pasukan ini dianggap sebelah mata oleh Heraklius. 

Bangsa Romawi yakin kaum Muslim tak akan mampu melewati padang pasir yang sangat panas dan mendatangi mereka.

Dalam hal ini Ustaz Syafiq Riza Basalamah kembali menegaskan bahwasannya untuk berjihad di jalan Allah SWT dapat dilakukan dengan hal sekecil apapun.

“Tidak penting aku berada di posisi mana, yang penting aku bantu Agama Allah SWT,” kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah. 

“Mau di bagian parkir, mau di bagian sandal, bagian pegang kamera (merujuk pada kontribusi dalam terlaksananya ceramah tersebut) tidak penting bagi seorang hamba yang hidupnya lillahi ta’ala, yang penting Allah SWT ridha padanya,” sambung Ustaz Syafiq Riza Basalamah.

Pasukan Jaisyul Usrah (Pasukan yang dalam Keadaan Sulit)

Cuaca yang sangat panas bukanlah satu satunya tantangan kaum muslim dalam perang Tabuk.

Mereka juga diharuskan untuk memperjuangkan keimanan mereka di tengah keterbatasan bahan makanan dan air.

Di saat kebun-kebun kurma di Kota Madinah tengah musim panen, yang mana itu adalah rezeki mereka selama setahun. 

Namun demikian, kaum Muslim tetap bertakwa di jalan Allah SWT.

Dengan ikhlas mereka korbankan rezekinya dan berangkat untuk menghadang pasukan Romawi kala itu.

Perjalanan pasukan kaum Muslimin menuju Tabuk memakan waktu hingga 20 hari lamanya. 

Dengan medan yang amat sulit ditempuh, para sahabat bahkan hanya memiliki 1 ekor unta yang harus dikendarai oleh 10 orang secara bergantian pada saat itu.

Inilah yang kemudian membuat mereka dijuluki “Pasukan Jaisyul Usrah” yang berarti pasukan yang dalam keadaan sulit.

Kaum Muslimin Mendorong Mundur Pasukan Romawi

Sesampainya kaum Muslimin di Tabuk, Ustaz Syafiq Riza Basalamah menceritakan kejadian yang di luar dugaan.

“Pasukan Romawi pada saat itu mundur dan bersembunyi di benteng-benteng mereka. Mereka sangat gentar dan takut menghadapi kaum Muslimin yang kuat,” jelasnya.

Ketika hal itu terjadi, Khalid bin Walid bahkan meminta izin untuk mengejar Heraklius dan pasukannya.

Namun, hal tersebut dilarang oleh Nabi Muhammad SAW dikarenakan beliau mengatakan tujuan utama kedatangan kaum Muslimin adalah untuk merebut wilayah Arab yang sempat ditaklukkan Romawi.

Itulah sepenggal kisah Perang Tabuk.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

 

Wallahu’alam

 

(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
20:07
03:01
02:11
17:16
05:02
06:31
Viral