- Tangkapan layar / Ist
CELAKA, Gus Miftah Olok-olok Sunhaji hingga Yati Pesek, Ustaz Abdul Somad Jelaskan Petaka Bagi Suka Mengejek Orang Lain
Imbas ramainya sorotan hingga kecaman publik, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah resmi mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta, jumat (6/12).
Sambil terisak tangis Miftah membacakan surat pengunduran dirinya dan mengaku keputusan ini diambil bukan karena ditekan oleh siapa pun.
Penjelasan hukum suka mengejek orang lain
Ustaz Abdul Somad menyampaikan dalam kesempatan ceramahnya tentang ayat yang menjelaskan tentang orang suka mencela atau mengejek orang lain.
Hal itu tertuang dalam Surah Al-Humazah.
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan tafsir dari Surah Al-Humazah tentang akibat suka mengejek orang lain.
"Celaka orang yang suka mengejek, celaka, neraka wail bagi mereka yang suka (mengejek), semuanya tanpa terkecuali," ungkap Ustaz Abdul Somad dilansir youtube Kata Ustadz.
"Apa beda Humazah dan Lumazah?
Dalam kitab tafsir, menurut Ustaz Abdul Somad, Humazah yakni mengejek dengan mulut, sementara Lumazah adalah mengejek dengan perbuatan.
Misalnya ada yang menghina via media sosial seperti Instagram, twitter, WhatsApp.
"Hebatnya Al-Qur'an, dibedakan antara lisan dan perbuatan anggota badan," ujarnya.
"Wai lul-li kulli hu mazatil-lumaza, celaka dan neraka-lah bagi orang yang mengolok mengejek orang lain dengan lisan (lidah) maupun dengan tangan anggota badan," sambung UAS.
- youtube
Ulama lulusan Universitas Al-Azhar Mesir itu mengatakan bahwa ada orang mulutnya diam, tapi perbuatannya luar biasa.
"Ada juga orang tak melakukan apa-apa, tapi lidahnya luar biasa. Ada orang mulutnya diam, tangannya tak berbuat, tapi hatinya saja," ungkap Ustaz Abdul Somad.
"Yang hati dimaafkan Allah SWT selama tidak diperturutkan, kenapa orang mengejek? karena tidak tabayyun," tuturnya. (ind)