- Instagram/@gusmiftah & Humas Kemenag
Respons Kekisruhan Gus Miftah, Nasaruddin Umar Ungkap Keputusan Sertifikasi Pendakwah Hadirkan Ormas Islam
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa Kemenag melibatkan ormas Islam dalam pengkajian sertifikasi pendakwah pasca kasus Gus Miftah heboh.
Sejak kasus Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh manis, Sunhaji, Nasaruddin Umar tidak ingin mengambil keputusan secara langsung dalam penerimaan usulan sertifikasi pendakwah.
Perihal sertifikasi pendakwah, Nasaruddin Umar cepat menanggapi usulan dilontarkan dari masyarakat sejak mencuatnya kasus Gus Miftah.
"Kita akan libatkan semua," ungkap Menag RI Nasaruddin Umar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Sebagai Menag, Nasaruddin harus melibatkan ormas Islam agar Kemenag tidak sembarangan mengambil keputusan.
- Kemenag
Bahwasanya anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menjadi salah satu orang yang menyampaikan usulan pertama kali dalam pembuatan sertifikasi para juru dakwah.
Bagi Maman, sertifikasi ini masuk dalam bagian aspek terpenting untuk mengetahui seberapa jauh kapasitas ilmu pengetahuan nilai keagamaan dimiliki oleh para juru dakwah di Indonesia.
Usulan ini bermula atas respons keras akibat pendakwah bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah bercanda kepada penjual es teh manis, Sunhaji.
"Sementara, kita godok dulu," kata Menag RI itu.
Sebelumnya, Gus Miftah sedang menjabat Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan mendadak viral akibat candaannya.
Guyonan dari sang pendakwah menjadi pengisi dalam suatu acara di Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu memicu amarah publik terkhusus dari netizen.
Pasalnya, Miftah tengah menjadi perbincangan publik akibat sebuah potongan video ceramahnya viral.
Potongan video ceramah tersebut memperlihatkan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman itu sedang melecehkan Sunhaji.
Miftah seakan-akan merendahkan pekerjaan sebagai penjual es teh. Bahkan sampai melontarkan kalimat tidak pantas memunculkan kecaman dari publik.
"Es tehmu masih banyak enggak? Masih? Ya sana dijual, g*k. Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah itu takdir," ucap Gus Miftah dalam video viral tersebut.
Setelah video tersebut viral, Gus Miftah langsung mendatangi kediaman Sunhaji untuk klarifikasi sekaligus meminta maaf.
Namun, amarah publik masih mencuat hingga muncul seruan agar Miftah mundur dari jabatannya sebagai Utusan Presiden Prabowo Subianto.
Tak hanya itu, potongan video Miftah melontarkan nada seraya melecehkan seniman senior, Yati Pesek juga mendadak viral.
Kekisruhan terjadi menimbulkan berbagai spekulasi dari masyarakat bahwa sang pendakwah dianggap tidak pantas menjadi pejabat publik.
Ia juga dianggap tidak memperlihatkan cerminan baik sebagai seorang pendakwah, penceramah sekaligus pemegang gelar "Gus".
Sontak, kekisruhan ini membuat Miftah akhirnya menggelar konferensi pers untuk menginformasikan pengunduran diri sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Jumat (6/12/2024).
"Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam," terang Miftah di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta.
"Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istighfar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," tandas dia.
(ant/hap)