Sayap Militer Hamas Sebut Seorang Sandera Wanita Tewas Akibat Serangan Israel.
Sumber :
  • ANTARA

Sayap Militer Hamas Sebut Seorang Sandera Wanita Tewas Akibat Serangan Israel

Minggu, 24 November 2024 - 22:23 WIB

Gaza City, Palestina - Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok perjuangan Palestina, Hamas mengumumkan seorang sandera wanita asal Israel tewas akibat serangan tentara Israel di Jalur Gaza bagian utara pada Sabtu (23/11/2024).

“Setelah kembali berhasil berkomunikasi, yang sempat terputus selama beberapa 77 pekan, dengan para pejuang yang ditugaskan melindungi para sandera musuh (Israel), terungkap, salah satu sandera wanita Israel tewas di area yang menjadi sasaran agresi Zionis di Gaza utara,” ujar Abu Obaida, juru bicara sayap militer kelompok perjuangan Palestina, Hamas, melalui pernyataan di Telegram.

Bahkan, Abu Obaida menyebut, nyawa sandera wanita lain yang bersama sandera yang tewas tersebut berada dalam “ancaman serius.”

“Penjahat perang (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu, pemerintahannya, dan para pemimpin militernya bertanggung jawab penuh atas nyawa para sandera mereka,” ujar Abu Obaida.

“Mereka terus memperparah penderitaan para sandera dan menyebabkan kematian mereka,” tambahnya.

Guna membuktikan kekejaman Israel, Brigade Al-Qassam juga merilis foto sandera yang tewas tersebut dengan keterangan: “Korban baru Netanyahu dan (Kepala Staf Herzi) Halevi.”

Sebagai informasi, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang diperkirakan menewaskan 1.200 orang dan penculikan sekitar 250 lainnya sebagai sandera, Israel telah membunuh lebih dari 44.000 warga Palestina di Gaza.

Tel Aviv saat ini menahan sekitar 9.500 warga Palestina di penjara-penjara mereka, sementara 101 sandera Israel diyakini masih berada di Gaza.

Hamas menyatakan puluhan sandera itu telah tewas akibat serangan udara Israel yang dilakukan secara sembarangan.

Keluarga para sandera dan pihak oposisi menuduh Netanyahu menolak mengakhiri perang dan menarik diri dari Gaza karena takut koalisi pemerintahannya akan runtuh.

Para menteri ekstremis juga dilaporkan mengancam akan keluar dari koalisi jika perang dihentikan.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas perang yang dilakukan di wilayah Gaza selama lebih satu tahun belakangan ini.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) bahkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. (ant/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:23
04:46
05:39
03:03
03:29
02:11
Viral