- Tangkapan layar YouTube
Jangan Pindah Posisi jika Dapat Shaf Pertama Shalat Berjamaah, Syekh Ali Jaber Tegaskan Ada Potensi..
tvOnenews.com - Almarhum Syekh Ali Jaber pernah mengingatkan beruntungnya orang yang shalat berjamaah dikerjakan di shaf pertama.
Ada banyak keutamaan berasal dari shaf pertama jika mengerjakan shalat berjamaah. Syekh Ali Jaber mengatakan itu mengacu pada salah satu hadits riwayat.
"Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi," ujar Syekh Ali Jaber disadur melalui kanal YouTube Muslim - Saluran Dakwah, Sabtu (23/11/2024).
Perihal keuntungan shaf pertama dalam shalat berjamaah, Syekh Ali Jaber menguraikan makna kandungan dalam hadits riwayat Imam At Tirmidzi.
Dalam penjelasannya, hadits riwayat ini menceritakan orang yang rutin mengerjakan shalat secara berjamaah pada posisi shaf pertama.
- Badan Penghubung Provinsi Kepulauan Babel
"Barang siapa yang shalat 40 hari tidak terlepas takbiratul ihram tidak tertinggal, Imam Allahuakbar dia sudah stand by Allahuakbar selama berapa hari? Berarti 200 shalat," jelas Syekh Ali.
Bagi yang melaksanakannya di shaf pertama akan mendapat kesaksian langsung dari para malaikat saat shalat berjamaah.
Para malaikat melantunkan doa tiada henti kepada hamba Allah SWT yang berupaya kejar menambah keimanan dan ketakwaan dari pelaksanaan ibadah bersama-sama.
Keuntungan lain pada shaf pertama juga bisa menyimak suara imam membaca Surat Al Fatihah dan surat pendek dengan jelas tanpa ada gangguan.
Shaf pertama atau paling depan juga membawa seorang mukmin akan selamat di akhirat nanti.
"Dia dapat dapat kebebasan dari neraka dan dari kemunafikan," kata dia.
Orang munafik tidak pernah menyadari betapa pentingnya keutamaan shaf paling depan. Bahkan mereka sama sekali enggan melaksanakan shalat berjamaah.
Jika orang munafik meniatkan shalat berjamaah bisa dilihat dari tata cara ibadahnya.
"Makanya saya mendorong jamaah kalau mau tahu dirinya mukmin atau munafik kira-kira gimana posisinya shalat? Khususnya takbiratul ihram," terang dia melanjutkan.
"Suka dijaga atau sering masbuk," sambungnya.
Mantan Imam Besar Masjidil Haram ini membedakan ciri-ciri orang munafik dan orang beriman terus berusaha mendapatkan posisi shaf pertama.
"Beda yang sering masbuk, beda sama orang yang datang lebih awal," imbuhnya.