- Kolase iStockPhoto & Tim tvOnenews
Bukan Tikus, Jika Hewan ini di Depan Rumah Tolong Jangan Diusir agar Dosa Diampuni dan Masuk Surga Kata Syekh Ali Jaber
tvOnenews.com - Almarhum Syekh Ali Jaber pernah menyoroti orang-orang yang menganggap tikus sebagai hewan buruk selalu masuk area rumah.
Syekh Ali Jaber memahami bahwa tikus disebut sebagai hewan yang jorok. Para penghuni rumah tidak segan mengusirnya jika selalu masuk di kediamannya.
Dalam penjelasan Syekh Ali Jaber, tikus menjadi salah satu jenis hewan membawa keburukan diterangkan dalam hadits riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِىالْحَرَمِ الْفَأْرَةُ ، وَالْعَقْرَبُ ، وَالْحُدَيَّا ، وَالْغُرَابُ ،وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ
Artinya: "Ada lima jenis binatang yang seorang muhrim hendaknya dibunuh walaupun di tanah haram, yaitu: burung gagak, burung had'ah, kalajengking, tikus, dan anjing liar." (HR. Bukhari & Muslim)
- Istockphoto
Namun begitu, Syekh Ali Jaber menyebutkan bahwa hewan ini selalu dianggap buruk saat berada di lingkungan rumah. Ia mengingatkan bahwa itu bukan tikus maupun hewan-hewan dianggap buruk lainnya.
"Barang siapa yang didatangi hewan ini, maka pasti akan masuk surga dan segala dosa diampuni," ungkap Syekh Ali Jaber dinukil melalui tayangan channel YouTube Ceramah Syekh Ali Jaber, Rabu (20/11/2024).
Selain tikus, mantan Imam Besar Masjidil Haram ini juga sering mendapatkan bahwa cicak juga terpilih hewan yang buruk.
Kebenaran tentang cicak masuk golongan hewan kecil yang jahat dipaparkan langsung melalui hadits riwayat yang dituliskan dalam buku Kajian Islam Profesi Peternakan dari Retno Widyani, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ
Artinya: "Barang siapa membunuh cicak dengan sekali pukulan, maka dia mendapat kebaikan sekian dan sekian. Barang siapa membunuh cicak dengan dua kali pukulan, maka dia memperoleh kebaikan sekian dan sekian, yang lebih sedikit daripada yang pertama. Jika dia membunuh cicak dengan tiga kali pukulan, maka dia memperoleh kebaikan sekian dan sekian, yang lebih sedikit daripada yang kedua." (HR. Muslim)
Ia mendukung cicak telah sebagai hewan fuwaisiqoh. Namun, ada jenis lainnya selalu mendapat perspektif buruk dari manusia, terkhusus orang-orang mukmin.
Hewan ini bahkan sering kali hadir dan seakan-akan tamu tidak diundang oleh penghuni rumah. Tetapi kebanyakan orang tak menyukai kedatangannya, apalagi sampai mengganggu ketenangan mereka.
Orang-orang juga selalu berasumsi bahwa hewan ini sering menimbulkan najis. Ini yang membuat mereka selalu menghindar bahkan mengusir dari rumahnya.
Padahal menurut Syekh Ali, hewan ini sangat berpengaruh agar penghuni rumah menumbuhkan semangat untuk melakukan banyak amalan.
Saat hewan itu hadir di depan rumah, sebenarnya menjadi ujian bagi penghuni rumah bagaimana bisa menerimanya dengan baik sebagai tambahan amalannya.
Tanda-tanda hewan ini berpotensi penghuni rumah memperbanyak amalan ketika mereka sedang bertaubat kepada Allah SWT.
Kemudian, hewan ini menunjukkan ada niat menciptakan kebaikan dikerjakan orang orang rumah.
"Hewan ini (anjing) meski najis, namun di balik itu terdapat hikmah mendalam darinya," ujar dia.
Mantan Imam Besar Masjid Nabawi itu menguraikan tentang anjing kenapa dapat memberikan rezeki jika diterima baik oleh orang rumah.
Dalam salah satu hadits riwayat, anjing sangat berdampak dahsyat untuk melancarkan keberkahan seseorang dari kisah seorang pelacur menolong hewan itu.
Seorang pelacur dari kalangan Bani Israil tidak sengaja kedapatan seekor anjing yang selalu menjulurkan lidahnya akibat sangat haus.
"Pernah ketika dia habis ambil air, dia bertemu seekor anjing dan keluarin lidahnya yang jadi tanda haus," terang dia.
Syekh Ali Jaber kembali menyatakan bahwa pelacur tersebut tidak jadi terkena azab dari Allah SWT akibat di semasa hidupnya telah jauh dari kebenaran-Nya.
"Allah lihat perbuatannya, kata Rasulullah, Allah ampuni dosanya dan masuk surga," tukasnya.
(hap)