Langsung Jadi Orang Kaya, Usai Shalat Tahajud Baca ini agar Dikepung Rezeki dari Segala Arah Kata Buya Yahya

tvOnenews.com - Buya Yahya berbagi rahasia amalan menjadi orang kaya setelah mengerjakan shalat Tahajud.

Umat Muslim menjadi orang kaya, menurut Buya Yahya, tidak lepas dari rezeki yang didatangkan oleh Allah SWT setelah mengisi amalan pada waktu shalat Tahajud.

Buya Yahya menyebutkan amalan pengundang rezeki setelah shalat Tahajud bisa berdampak menjadi orang kaya berdasarkan hadits riwayat dari Nabi Muhammad SAW.

Sebagai pendakwah karismatik, Buya Yahya menegaskan amalan setelah shalat Tahajud ini menjadi cara agar orang mukmin mempertebal keimanan dan ketakwaannya.

"Ada yang dijadikan kita untuk dapatkan rezeki dan sebagainya memang ada," ungkap Buya Yahya dinukil dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Minggu (17/11/2024).

Pengasuh LPD Al Bahjah ini mengatakan orang yang mengisi amalan pada waktu Tahajud akan mendapat terpuji dari Allah SWT.

Sebagaimana dalam dalil Al Quran melalui Surat Al Isra Ayat 79 menafsirkan keutamaan shalat Tahajud, Allah SWT berfirman:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah shalat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al Isra, 17:79)

Berbagai amalan pada waktu Tahajud meliputi bacaan zikir, istighfar, doa, atau pun mengamalkan Ayat Suci Al Quran.

Pendakwah karismatik usia 51 tahun itu menyebutkan bahwa amalan yang bikin mengangkat derajat menjadi orang kaya terletak pada bacaan Al Quran.

Buya Yahya menyampaikan bahwa ada satu Ayat Suci Al Quran menjadi bacaan khusus pengundang rezeki. Bahkan amalan ini memiliki nama lain yang telah diterangkan oleh Rasulullah SAW.

"Sebenarnya membaca Ayat Suci Al Quran hendaknya karena Allah Subhanahu wa ta'ala," terang dia.

"Diriwayatkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam ketakwaan. Kalau orang takwa nanti dibuka oleh Allah rizeki," lanjut dia menambahkan.

Dalam ceramahnya, ia mengimbau kepada jemaah agar tetap fokus dengan sesuai hajatnya saat meminta kepada Allah SWT.

Namun demikian, ia tidak menghalangi bagi yang ingin meminta hajat lain. Tetapi lebih afdhol fokus mendapatkan keinginannya agar Allah SWT langsung memberikannya pada waktu Tahajud.

"Kami imbau kepada para ustaz kalau memberikan amalan kepada seseorang hendaknya dihadirkan kepada kesadaran untuk dekat kepada Allah," pesannya.

Bahwasanya orang yang mengamalkan zikir diharapkan hanya mengingat dan menyambungkan pikirannya kepada Allah SWT.

Pada waktu sepertiga malam menjadi momentum terbaik melantunkan segala hajat walaupun jangan terlalu mementingkan pikirannya kepada keutamaan dari amalan ini.

"Khasiatnya membaca ayat Al Quran ada banyak sekali bermacam-macam," katanya.

"Pada dasarnya ayat Al Quran sama khasiatnya, yang membedakannya adalah ada kelebihan masing-masing," tambahnya.

Buya Yahya membocorkan amalan yang dimaksud terletak pada Surat At Talaq Ayat 2 sampai Ayat 3.

Bacaan Surat At Talaq Ayat 2-3 memiliki nama khusus, yakni Ayat Seribu Dinar.

"Bukan langsung disebutkan dengan 1000 dinar atau uangnya," tandasnya.

Ayat Seribu Dinar Amalan Pengundang Rezeki Usai Shalat Tahajud

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Bacaan Latin: Wa may yattaqillaha yaj al-lahu makhraja. Wa yarzuq-hu min aisu la yahtasib, wa may yatawakkal alallahi fa huwa hasbuh, innallaha baligu amrih, qad ja alallahu likulli syai in qadra.

Artinya: "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath Thalaq, 65:2-3)

(hap)