- ANTARA
Kisah Mantan Pemain Terbaik Timnas Indonesia yang Pernah Jatuh Kemudian Bangkit dan Kembali Taat Kepada Allah
Jakarta, tvOnenews.com - Kurniawan Dwi Yulianto adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki oleh Timnas Indonesia.
Kurniawan Dwi Yulianto biasa bermain sebagai penyerang dan satu dari sedikit pemain sepak bola Indonesia yang pernah bermain di Benua Eropa.
Kurniawan atau yang dijuluki si “Kurus” memiliki jumlah caps dan gol terbanyak keempat untuk timnas Indonesia dengan 33 gol dalam 59 penampilan.
Rekor ini menjadikannya salah satu pencetak gol terbanyak kedua setelah Bambang Pamungkas.
Kurniawan kini menjadi asisten pelatih untuk tim Serie B Como 1907, yang dimiliki oleh perusahaan Djarum.
Namun bukan hidup jika tak ada ujian, Kurniawan Dwi Yulianto yang pernah menjadi salah satu pemain terbaik Timnas Indonesia itu juga pernah mengalami kehidupan yang kelam.
Kurniawan Dwi Yulianto pernah tersangkut kasus narkoba.
Saat itu, ia bergaul dengan banyak orang bahkan di luar lingkungan sepak bola.
Namun sayangnya, salah satu dari lingkungan itu ternyata memberikan dampak negatif untuk dirinya.
Untungnya, Kurniawan berhasil bangkit dan dapat membuktikan diri dengan prestasi yang membanggakan.
Padahal, Kurniawan lahir dari keluarga yang taat beragama dan diajarkan untuk tidak pernah meninggalkan shalat lima.
Namun iman seseorang pastilah naik turun dan itu terjadi pula kepada Kurniawan.
Meski telah keluar dari kubangan narkoba, ujian lain juga harus dijalani Kurniawan karena namanya kerap dihina akibat kasusnya saat ia di luar negeri.
“Sempat mau berhenti main bola, dihajar media, lalu balik ke Magelang.” ujar Kurniawan, dikutip tvOnenews.com dari wawancaranya di kanal YouTube Sport Corner.
"Gue kena isu kasus narkoba tahun 2000, stadion dimanapun gua bermain gua diteriakin,” sambung Kurniawan.
Namun Kurniawan lekas menanamkan pemikiran yang positif hingga akhirnya ia berhasil membuktikan kesuksesannya.
Satu hal yang menjadi kalimat ampuh baginya saat itu menurut Kurniawan adalah ucapan sang ibu.
“Tapi almarhum ibu bilang kamu sudah korbanin semua kalau mau ma, main dan tutup mulut semua dengan prestasi,” ujar Kurniawan mengenang ucapan ibunya saat itu.
Kurniawan yang baru berusia 20 tahun saat ujian itu datang mengaku sangat berat menjalaninya.