- freepik
Jika Tidak Bisa Lakukan Semua Amalan, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Ada 1 Amalan yang Konsisten Dilakukan
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyarankan seorang Muslim untuk konsisten terhadap satu amalan.
Hal ini karena Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengakui bahwa istiqomah itu tidaklah mudah.
Maka dari itu, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyarankan setiap Muslim sebaiknya konsisten dengan salah satu ibadah yang paling disukainya.
“Dan semua orang pasti punya kecenderungan amalan tertentu yang boleh jadi tidak sama,” ujar Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam ceramahnya.
“Ada yang belum tahajud tapi rajin puasa,ada yang belum puasa tapi senang baca Qur'an,” lanjut UAH.
Jika memang seperti itu, UAH menyarankan agar konsisten di ibadah tersebut.
“Maka konsisten di situ,” saran UAH.
Hal ini kata Ustaz Adi Hidayat (UAH) sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al Baqarah ayat 148.
“Turunlah Qur’an surah kedua Al Baqarah ayat 148,” jelas UAH.
Berikut potongan ayat dari Surah Al Baqarah ayat 148 yang dibacakan oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH).
وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ
Artinya: Setiap orang pasti punya orientasi amalan yang ia sukai. Maka konsistenkan dulu amalan itu, lalu berlomba mendapatkan kualitas di amalan itu,” jelas Ustaz Adi Hidayat. (QS. Al Baqarah: 148)
Kata Ustaz Adi Hidayat (UAH), itulah yang disaingkan dengan yang lain.
“Ada orang yang belum bisa tahajud, bukan tidak mau tapi ada keterbatasan tapi dia bisa mengonversi amalan dengan hartanya, ia banyak sedekah,” ujar UAH.
“Ada yang tidak mampu sedekah, belum bisa tahajud maka dia coba optimalkan puasanya,” sambung UAH.
Maka jika memang itu terjadi pada seorang Muslim maka tidak apa-apa karena itulah yang tercantum dalam Al-Qur’an.
Namun di titik itu, kata Ustaz Adi Hidayat (UAH), Allah SWT memerintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
“Nah di titik itu maka semangatnya menjaga konsistensi amalan dan berlomba dengan yang lain” kata UAH.
“Indahnya di Qur'an tidak mengatakan kamu yang unggul ini yang itu rendah. Tapi Qur'an memotivasi berlomba dengan yang lain,” lanjutnya.
Kalimat lomba inilah yang kata Ustaz Adi Hidayat menjadikan seorang Muslim harus konsisten namun juga bersaing dalam kebaikan.
“Dalam saat bersamaan kita dibimbing konsisten dalam amalan kita tapi di saat bersamaan kita diminta berkontribusi pada nilai kebaikan yang mungkin ia bisa optimal di situ,” jelasnya.
Sementara dalam Qur’an Kemenag, dijelaskan, tafsir dari Surah Al Baqarah ayat 148 adalah yang terpenting dalam beragama adalah kepatuhan kepada Allah SWT dan berbuat kebaikan terhadap orang lain.
Maka setiap Muslim diminta berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.
Terhadap semua itu Allah SWT akan memberikan perhitungan.
Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Maka daripada memperdulikan hinaan orang lain, hendaklah kaum Muslimin bekerja dengan giat, beramal, bertaubat dan berlomba membuat kebajikan.
Allah SWT nanti akan menghimpun umat manusia untuk menghitung serta membalas segala amal perbuatannya.
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang dapat melemahkan-Nya untuk mengumpulkan semua manusia pada hari pembalasan.
Wallahu’alam
(put)