- Pexels/Chattrapal (Shitij) Singh
Naskah Khutbah Jumat Singkat 4 Oktober 2024: Tolong Terapkan Tiga Amalan Prioritas ini Setiap Hari
Dari ayat ini menekankan tentang orang kafir di mana mereka dibuat tidur pada malam hari dan siang harinya mereka terbangun untuk kembali berbuat kesyirikan dan kekufuran.
Namun, Allah SWT Maha Kasih Sayang membuat mereka tetap dibangunkan dan ruhnya kembali pada mereka hingga menangguhkan batas usianya.
Maka, kita senantiasa harus bersyukur dan selalu bertaubat kepada Allah SWT dengan minimal mengucap istighfar selama di kehidupan kita.
Dari hal tersebut membuat Allah SWT senantiasa memberikan kesempatan atas pengakuan kesalahan dan merasa durhaka kepada-Nya.
Kaum muslimin rahimahumullah
Dalam kehidupan, pastinya kita mendapat keselimutan berbagai kemaksiatan dan dosa yang menjadi was-was agar kita tetap husnul khatimah di akhirat hayat.
Mungkin kita pernah berbuat masalah yang menjadikan kita sangat malu di masa kelam membuat kita juga bersedih atas perbuatan yang sudah dilalui sebelumnya.
Maka, amalan yang harus menjadi kewajiban sebagai bentuk perbaikan diri dan menutup hidup dalam keadaan husnul khatimah.
Pada dasarnya, semua amalan berasal dari Nabi Muhammad SAW adalah hal penting dan menjadi utama.
Hal ini mengacu setiap perbuatan diajarkan oleh Allah SWT kepada Nabi-Nya adalah istimewa dan menjadi utama.
Meski demikian, semua amalan tersebut membuat kita memilah mana yang lebih prioritas, terutama harus diterapkan saat usia sudah tua.
Hal pertama meliputi amalan ringan yang mempunyai jangkauan secara mudah agar dilakukan setiap hari.
Amalan tersebut menjadi bekal yang akan dicatat jika dirutinkan setiap hari meski harus terhalang pengerjaannya akibat sakit atau bersafar.
Dari salah satu hadits menerangkan orang yang sakit dan bersafar saat menerapkan amalan tersebut akan tetap dicatat pahalanya, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا مَرِضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ كَتَبَ لَهُ مِنَ العَمَلِ مَا كَانَ يَعْمَلُهُ وَهوَ صَحِيْحٌ مُقِيْمٌ
Artinya: "Apabila seseorang mengalami sakit atau sedang bersafar, maka tetap dicatatkan untuk apa yang rutin ia kerjakan di saat sehat dan mukimnya." (HR. Al-Bukhari Nomor 2996)