- istockphoto
Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 18: Nasib dari Orang Munafik, Tidak Dapat Kembali ke Jalan yang Benar
Jakarta, tvOnenews.com - Dalam Islam, orang munafik adalah mereka yang secara lahiriah menunjukkan keimanan akan tetapi sebenarnya hatinya penuh dengan ketidakpercayaan atau kebohongan.
Orang munafik dalam Islam digambarkan sebagai golongan yang sangat berbahaya karena secara luar terlihat sebagai Muslim.
Namun sayangnya tindakan dan niat mereka bertentangan dengan ajaran Islam.
Dalam Al-Qur'an, beberapa ciri orang munafik bahkan dijelaskan dengan jelas.
Salah satunya disebutkan orang munafik telah tuli, bisu dan buta.
Orang munafik juga dikatakan tidak akan bisa kembali.
Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam surah Al Baqarah ayat 18.
Berikut bacaan, lengkap bahasa Arab, Latin serta arti dan tafsirnya.
صُمٌّ ۢ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَۙ
Latin: Ṣummum bukmun ‘umyun fahum lā yarji‘ūn(a).
Artinya: (Mereka) tuli, bisu, lagi buta, sehingga mereka tidak dapat kembali. (QS. Al Baqarah Ayat 18)
Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 18
Dalam Qur’an Kementerian Agama (Kemenag), orang munafik dikatakan seperti orang tuli, sebab mereka telah kehilangan fungsi pendengaran dengan tidak mengikuti kebenaran yang didengar.
Orang munafik juga seperti orang bisu karena tidak mengucapkan kebenaran oleh sebab hati mereka tertutup, sehingga tidak tergerak melakukan itu.
Selain itu, orang munafik juga seperti orang buta, karena kehilangan fungsi penglihatan, baik melalui mata kepala (basar) ataupun mata hati (basirah), dengan tidak mengambil pelajaran dari hal-hal yang mereka lihat.
Sehingga pada akhirnya mereka tidak dapat kembali dari kesesatan itu kepada kebenaran yang telah mereka jual dan tinggalkan.
Tafsir Tahlili Surah Al Baqarah Ayat 18
Sementara jika ditafsirkan lebih dalam, surah Al Baqarah ayat 18 menerangkan orang-orang munafik itu tidak hanya seperti orang yang kehilangan cahaya terang, tetapi juga seperti orang yang kehilangan beberapa indra yang pokok.
Bahkan tidak dapat mendengar, bicara dan melihat, orang yang munafik seperti ini tentu akhirnya mengalami kebinasaan.
Orang munafik juga dikatakan tuli karena tidak mendengarkan nasihat dan petunjuk bahkan mereka tidak paham, meskipun mendengar.
Orang munafik dikatakan bisu, karena mereka tidak mau menanyakan hal-hal yang kabur bagi mereka, tidak meminta penjelasan dan petunjuk sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mengambil manfaat dari segala pelajaran dan ilmu pengetahuan yang dikemukakan rasul.
Selain itu, orang munafik dikatakan buta, karena mereka kehilangan manfaat pengamatan dan manfaat pelajaran.
Mereka (orang munafik) tidak dapat mengambil pelajaran dari segala kejadian yang mereka alami, dan pengalaman bangsa-bangsa lain.
Orang munafik tidak dapat kembali ke jalan yang benar, karena sifat-sifat tersebut di atas dan mereka tetap membeku di tempatnya.
Wallahu’alam