- Persija
Masih Ingat Marko Simic Menganggap Persija Jakarta seperti Agama? Pantas Sudah Jatuh Cinta dengan Macan Kemayoran
tvOnenews.com - Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic masih menjadi mesin tempur bagi Macan Kemayoran hingga saat ini.
Marko Simic menjadi mesin gol Persija Jakarta sejak bergabung pada 2018 lalu.
Marko Simic telah mencatatkan lebih dari 100 gol sejak bermain bersama Persija Jakarta di berbagai ajang kompetisi.
Ia berhasil mengoleksi 100 gol saat mencetak gol ketika Persija Jakarta melawan Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (16/7/2023).
Marko Simic sempat mengoleksi 18 gol dan turut memberikan gelar juara untuk Persija Jakarta selama bermain di musim 2018.
Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic. (Dok. Persija Jakarta)
Sementara, penyerang Persija Jakarta itu juga menjadi top skor karena mengoleksi 28 gol.
Hal itu membuat Marko Simic menjadi idola baru bagi suporter Persija Jakarta, the Jakmania.
Sayangnya ia harus mencatat satu gol pada musim 2020/2021 lantaran liga terhenti akibat Covid-19.
Kemudian, ia kembali mengoleksi 14 gol untuk Macan Kemayoran pada musim 2021/2022.
Namun, Marko Simic harus meninggalkan Macan Kemayoran setelah musim 2021/2022.
Meski demikian, manajemen Persija Jakarta kembali meminang penyerang asal Kroasia tersebut pada 20 Juni 2023.
Hal ini menjadikan Marko Simic masih bertahan bersama Macan Kemayoran dan berduet dengan Gustavo Almeida pada musim ini.
Fakta menarik Marko Simic tetap bertahan dan bermain untuk Persija Jakarta saat dirinya telah bermain selama dua tahun.
Penyerang usia 36 tahun itu menganggap Persija Jakarta segalanya dan mengibaratkan sebagai agama dan bukan sekadar klub sepak bola.
"The Jakmania bagian terpenting di tim ini. Persija Jakarta tidak hanya sebuah klub saja, tapi seperti agama," ungkap Marko Simic dikutip tvOnenews.com, Jumat (27/9/2024).
Ia menyampaikan Persija Jakarta seperti agama karena tidak lepas adanya dukungan dari the Jakmania.
"Tanpa the Jakmania, tidak ada Persija Jakarta. The Jakmania itu nomor satu," katanya.
Ia membahas ketika Macan Kemayoran gagal menorehkan gelar juara pada ajang kompetisi Piala Indonesia 2018.
Kala itu PSM Makassar menggagalkan Marko Simic dan kawan-kawan membawa Persija juara di Piala Indonesia 2018.
Kekalahan tersebut membuat Marko Simic merasa sedih karena gagal juara pada ajang Piala Indonesia 2018.
Meski demikian, ia menegaskan kekalahan atas PSM Makassar tidak menghalangi dirinya bersama teman-teman terpuruk dan harus tetap menjadi pesepak bola profesional.
"Kami merasa hampa, secara emosional sangat sedih, dan secara fisik sangat lelah, tapi kami tahu kami tidak punya waktu untuk menangis, sepak bola profesional seperti itu," paparnya.
Lanjut, ia menjelaskan alasan Persija seperti agama karena tekanan dari the Jakmania membuat skuad Macan Kemayoran harus profesional.
Terutama ia bersama teman-temannya mendapat tugas harus memenangkan seluruh pertandingan untuk membawa Macan Kemayoran juara di berbagai ajang kompetisi.
"Ini kehidupan sepak bola profesional dan itu terkadang memang sangat berat," imbuhnya.
"Banyak orang yang melihat ketika kami meraih prestasi, kejayaan, dan kebahagiaan," sambungnya.
"Tapi tidak banyak yang melihat dinding di belakangnya, persiapan yang sangat berat salah satunya," tandasnya.
(hap)