news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Nggak Lagi Suka Marah-marah pada Anak, Apakah Bisa Merusak Otak? Aisah Dahlan Sebut Manusia Punya Ingatan yang Merekam.....
Sumber :
  • dok.tangkapan layar medsos/freepik

Nggak Lagi Suka Marah-marah pada Anak, Apakah Bisa Merusak Otak? Aisah Dahlan Sebut Manusia Punya Ingatan yang Merekam....

Umum orang tua marah-marah dinilai anak tanda tidak disayang. Lantas, apakah mendidik anak cara marah atau kurang baik bisa merusak otak? kata Aisah Dahlan..
Senin, 23 September 2024 - 17:03 WIB
Reporter:
Editor :

Sehingga memori yang ada akan mempengaruhi otak anak. Seiring semakin kuat daya ingat dari yang ia rasakan dan alami.

"Pada saat kita memberikan kalau kita mau ngajarin pasti kita ingin yang baik gitu ya, tapi anak di sisi lain  menangkap sebuah peristiwa yang peristiwa itu negatif. kalau diulang ulang maka sambungannya itu kayak kabelnya berulang-ulang semakin kuat ingatannya memorinya," ungkap Aisah Dahlan menjelaskan.

"Yang nanti membedakan waktu sambungan otak ini kayak ada lemnya, kurang lebih 100 jenis memori atau peristiwa ditangkap itu positif maka jenis lemnya lem positif. Sebaliknya kalau peristiwa negatif akan mengeluarkan lem negatif pula," terang Ustazah itu.

Sehubungan dengan ini, apakah marah-marah akan merusak otak anak? ini belum dijelaskan lebih lanjut dr Aisah Dahlan.

Melansir dari Medium, ternyata banyak faktor yang mampu mempengaruhi otak anak bahkan merusaknya.

Dengan begitu, sebagai orang tua diminta untuk tetap berhati-hati dan memantau perkembangan anak-anaknya.


Seperti meminimalkan waktu layar, mendorong aktivitas fisik, mempromosikan nutrisi sehat, memprioritaskan tidur yang cukup, dan mengurangi stres, orang tua dapat mendukung perkembangan otak yang optimal dan meletakkan dasar bagi kesuksesan dan kesejahteraan anak di masa depan.

Apabila dikaitkan dengan sikap orang tua yang hobi marah-marah atau mendidik anak dengan cara kurang baik. Tentu peluang besar anak mengalami stres ada.

Ketika anak sudah stres maka akan ada tingkatannya, kalau anak stres kronis atau berkepanjangan dapat memiliki efek merusak pada perkembangan otak.

Perhatikan pada anak-anak yang terpapar stres kronis mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, mengendalikan impuls, dan interaksi sosial.

Selain itu, paparan berulang terhadap lingkungan yang penuh tekanan dapat mengubah struktur otak dan meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan gangguan kesehatan mental lainnya di kemudian hari. (Klw).

 

Waallahualam

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral