Buya Yahya jelaskan terkait sholawat dan shalat Tahajud.
Sumber :
  • Kolase Istockphoto & Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV

Benarkah Sholawat dan Shalat Tahajud Jadi Amalan Penyelamat Orang Tua dari Siksa Kubur? Ternyata Buya Yahya Jelaskan...

Jumat, 20 September 2024 - 20:26 WIB

tvOnenews.com - Sholawat dan shalat Tahajud berfungsi sebagai amalan tambahan bagi umat Muslim selama di kehidupan mereka.

Sholawat dah shalat Tahajud menjadi penyempurna amalan ibadah wajib umat Muslim.

Beberapa orang menganggap anak yang rajin mengucap sholawat dan shalat Tahajud disebut sebagai amalan bagi anak membantu orang tua.

Orang tua akan selamat dari siksa kubur apabila anak selalu mengamalkan sholawat dan shalat Tahajud setiap hari.

Lantas, apakah benar shalat Tahajud dan sholawat menjadi amalan dari anak yang dapat menyelematkan orang tua terhindar siksa kubur? Buya Yahya menjelaskan alasannya.


Ilustrasi seorang anak melantunkan sholawat setelah shalat Tahajud. (Istimewa)

Dinukil tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (20/9/2024), Buya Yahya membahas tentang amalan penyelemat orang tua.

Mulanya Buya Yahya menjelaskan bahwasanya orang tua yang sudah meninggal dunia masih bisa diselamatkan oleh buah hatinya.

Buya Yahya mengatakan anak sebagai harta yang berharga bagi para orang tua apabila mereka telah meninggal dunia bisa menyelematkan dari siksa kubur dan di akhirat kelak.

Dari anak yang selalu melantunkan doa dan berbagai amalan menjadi salah satu tujuan para orang tua setelah meninggal dunia.

"Sebagai seorang anak yang dibesarkan oleh orang tua dan dididik orang tua maka sesungguhnya anak itu tanaman bagi orang tua," kata Buya Yahya.

Lanjut, pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu menyebutkan keberadaan anak telah dibuktikan untuk memberikan hal-hal kebaikan kepada orang tuanya.

Hal itu sudah menjadi janji Allah SWT bahwa anak bagian terindah diharapkan para orang tua untuk membantu mereka melalui amalan-amalannya.

"Semua kebaikan yang terjadi kepada anak akan nyambung kepada orang tua," tuturnya.

Misalnya para orang tua mengharapkan untuk mendapat anak yang salih atau salihah menjadi suatu kebahagiaan bagi mereka.

Para orang tua juga bisa mendapat pahala berkat anak salih atau salihah yang melakukan amalan untuk mereka.

"Otomatis akan nyambung wahai anakku kepada ibundamu akan nyambung semua yang kau baca dari kebaikan akan nyambung karena kaulah buah dari pendidikan ibunda ayahandamu, enggak usah khawatir," terangnya.

Namun, ia menyayangkan kebanyakan anak-anak saat melakukan amalan tidak pernah membawa tujuannya untuk menyebut nama orang tua mereka.

Ia mengatakan anak yang selalu menyertakan orang tuanya di setiap amalan mereka sebagai tanda buah hati yang berbakti.

"Terpenting yang mahal itu ingatmu itu loh, yang mahal itu tanda bakti," tegasnya.

"Termasuk permasalahan kita lupa, maka amal baik tuh jangan lupa kepada orang tua, ini sambung hati," sambungnya.

Ia mencontohkan saat seorang anak membaca Al-Quran atau melakukan amalan lainnya harus menyertakan nama orang tuanya.

"Misalnya Anda bisa melakukan hatam Al-Quran, bisa melakukan amal baik, bisa punya rezeki, bisa sedekah jangan lupa ayahandamu ibundamu dibawa," jelasnya.

Pendakwah karismatik kelahiran Blitar itu menyebutkan Allah SWT akan memberikan pahala berlipat ganda kepada anak sekaligus orang tuanya.

"Coba Ya Allah 100 ribu aku infakkan ke masjid ini, Ya Allah supaya pahala baik kepada orang tuaku. Dia dapat, orang tua dapat, plus dapat sambung hati berbakti kepada orang tua," paparnya.

Lanjut, Buya Yahya menjelaskan amalan yang bisa memperoleh pahala sekaligus untuk anak dan orang tua, yakni sholawat.

Ia menyampaikan anak harus berdoa setelah melakukan amalan sholawat menyertakan orang tuanya agar pahala diraih keduanya.

"Semoga pahala sholawatku ini menjadi sebab kau ampuni orang tuaku," terangnya.

"Karena apa? Amal baik, tawasul amal saleh, sah, termasuk kepada ibunda," sambungnya.

Dari salah satu hadits riwayat menjelaskan doa anak menyertakan orang tuanya telah meninggal dunia sebagai tanda bakti, Rasulullah SAW bersabda:

نَعَمِ الصَّلاَةُ عَلَيْهِمَا وَالاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِى لاَ تُوصَلُ إِلاَّ بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا

Artinya: "Iya mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya." (HR. Abu Daud & Ibnu Majah)

Buya Yahya menambahkan amalan selain sholawat yang menyelamatkan orang tua telah meninggal dunia terhindar dari siksa kubur, yakni shalat Tahajud.

Ia berpendapat keutamaan shalat Tahajud dikerjakan sang anak dapat memberikan manfaat orang tua mereka selamat dari siksa kubur.

"Termasuk amal baik yang kita pernah lakukan bisa tahajud tengah malam: Ya Allah aku bisa tahajud karena didikan orang tuaku, ibundaku yang mendidikku dari kecil, Ya Allah aku mohon pahala tahajudku sampaikan kepada orang tuaku dan berkat tahajudku ampuni orang tuaku begitu," jelasnya.

Ia menerangkan hal tersebut dari hadits diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: "Apabila manusia mati, maka seluruh amalnya akan terputus kecuali  tiga hal: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya." (HR. Muslim & Abu Daud)

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral