- freepik
Sirah Nabawiyah: Peran Siti Khadijah RA dalam Dakwah Islam, Sosok yang Selalu Menenangkan Hati Nabi Muhammad SAW
Jakarta, tvOnenews.com - Khadijah RA adalah orang pertama yang ditermui Nabi Muhammad SAW setelah menerima wahyu pertama di Gua Hira saat bulan Ramadhan.
Khadijah RA adalah sosok yang selalu menenangkan Nabi Muhammad SAW, termasuk saat menerima wahyu yang pertama kali.
Nabi Muhammad terus memperoleh wahyu selama lebih dari 22 tahun, dimulai sejak 610-632 M.
Wahyu-wahyu tersebut kemudian dikumpulkan dan ditulis dalam Al-Qur'an, kitab suci umat Islam.
Setelah menerima wahyu, mulailah Nabi Muhammad SAW berdakwah.
Selama 22 tahun, Nabi Muhammad SAW berdakwah.
Sepuluh tahun pertama dihabiskan di kota kelahirannya, Makkah.
Di Makkah, pada awalnya, Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah bi sirri atau dengan sembunyi-sembunyi .
Kemudian lambat laun Nabi Muhammad SAW mulai melakukan dakwah bil jahri atau terang-terangan.
Berikut awal mula dakwah Nabi Muhammad SAW, yang dilansir tvOnenews pada Kamis (18/9/2024) dari Buku Sejarah Lengkap Penyebaran Islam dengan penulis Prof. Dr. Thomas W. Arnold.
Orang pertama yang mengikuti agama Nabi Muhammad SAW tak lain adalah istri tercinta beliau yaitu Siti Khadijah RA.
Siti Khadijah RA adalah seorang perempuan yang sebelumnya berbisnis dengan Nabi Muhammad SAW hingga akhirnya mengikatnya dalam hubungan pernikahan.
Siti Khadijah RA telah mengangkat Nabi Muhammad SAW dan memungkinkan beliau untuk memegang jabatan sosial yang sebenarnya telah terlihat tanda-tandanya sejak kelahirannya.
Namun, semua itu tak ada apa-apanya dibandingkan kesetiaan dan kasih tak berujung yang telah Siti Khadijah RA curahkan kepada kegelisahan jiwa Nabi Muhammad SAW.
Siti Khadijah RA pula yang membantu Nabi Muhammad SAW.
Siti Khadijah RA juga sangat berperan dalam dakwah Nabi Muhammad SAW dan selalu memberikan dorongan di kala masa-masa sedih beliau.
Selama 25 tahun, Siti Khadijah RA selalu senantiasa siap memberikan hiburan, simpati, dan dorongan tatkala Nabi Muhammad SAW mengalami banyak penderitaan karena penyiksaan musuh-musuhnya atau karena mengalami tekanan batin atau saat dilanda keraguan dan was-was.
Dalam sebuah hadits dikatakan:
Lalu, Khadijah RA, beriman dan Ia membuktikan kebenaran yang datang bersama Nabi Muhammad SAW, dari Tuhan. Khadijah RA, membantu sepenuhnya Nabi Muhammad SAW, dalam tanggung jawabnya. Demikianlah Tuhan berkenan mengangkat beban nabi-Nya.
Ketika mendengar kepedihan yang menyayat karena ditolak oleh masyarakat maka Nabi Muhammad SAW akan merasa nyaman kembali ke pangkuan Khadijah RA.
Dan Tuhan membuat beliau merasa nyaman kembali di sisi sang istri tercinta. Khadijah Ra. Kembali membangun semangat dan membuat beliau menjadi tangguh dalam menghadapi cercaan orang-orang yang menolak ajaran beliau.
Sosok Khadijah RA
Siti Khadijah RA lahir dari keluarga terhormat di kalangan suku Quraisy.
Siti Khadijah RA adalah putri dari Khuwailid bin Asad dan dikenal sebagai wanita yang sangat cerdas, mandiri, dan memiliki reputasi yang sangat baik di kalangan masyarakat Makkah.
Khadijah RA seorang wanita pebisnis sukses yang menjalankan perdagangan skala besar di wilayah Arab.
Kesuksesannya membuat Khadijah RA dijuluki “At-Thahirah” (yang suci) karena akhlaknya yang mulia dan integritasnya dalam menjalankan bisnis.
Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW Khadijah RA pernah menikah dua kali.
Dari pernikahan sebelumnya, ia memiliki anak. Namun, kedua suaminya meninggal dunia.
Khadijah RA kemudian hidup sebagai seorang janda kaya raya.
Namun harta yang banyak tidak membuat Khadijah RA sombong. Ia tidak silau dengan kekayaan yang ia miliki.
Harta yang banyak itu digunakan oleh Khadijah RA untuk membantu dakwah Nabi Muhammad SAW.
Awal mula pertemuan adalah ketika Nabi Muhammad SAW dijadikan agen Khadijah RA untuk berdagang ke negeri Syam.
Ibnu IShaq berkata,
"Khadijah binti Khuwailid adalah seorang saudagar wanita keturunan bangsawan dan kaya raya. Dia mempekerjakan tenaga laki-laki dan melakukan sistem bagi hasil terhadap harta (modal) tersebut sebagai keuntungan untuk mereka nantinya.
Nabi Muhammad SAW dan Khadijah RA hidup bersama selama 25 tahun.
Pada tahun ke-10 kenabian, Khadijah RA wafat pada usia 65 tahun.
Kepergian Khadijah RA merupakan salah satu pukulan terberat bagi Nabi Muhammad SAW.
Tahun itu dikenal sebagai "Amul Huzn" (Tahun Kesedihan), karena di tahun yang sama, paman Nabi yang sangat beliau cintai dan selalu melindunginya, Abu Thalib, juga meninggal dunia.
Itulah sosok Khadijah RA, istri Nabi Muhammad SAW yang selalu setia dan memberikan dorongan di awal masa-masa dakwah Rasulullah.
Wallahu’alam