Selain Usai Shalat, Ternyata Ada Waktu Berdoa yang Pengabulannya Lebih Cepat, Kata Ustaz Adi Hidayat akan Terjawab Kalau...

Jakarta, tvOnenews.com-- Menjalankan ibadah shalat dalam Islam sangatlah diwajibkan.

Selain lakukan shalat, namun juga disertai berdoa. Waktu itulah memohon segala hajat atau keinginan. 

Secara umum memang berdoa bisa kapanpun, tapi ada satu waktu yang sangat istimewa.

Menurut Ustaz Adi Hidayat sangat sayang jika ditinggalkan. Sebab hari istimewa itu Jumat tapi waktunya ini jarang dipahami. 

dok.Tangkapan layar YouTube 

"Hari Jumat ada sekejap waktu yang sangat singkat dan dihadiahkan oleh Allah kepada kita agar digunakan untuk berdoa," kata Ustaz dalam Tiktok Ustadz Adi Hidayat, dikutip Jumat (13/9/2024). 

"Siapa yang mampu memanfaatkan waktu singkat itu untuk berdoa, bertepatan dengannya sesuai adabnya. Maka terjawablah doa yang ia mohonkan," jelasnya.

Dalam ceramahnya, disampaikan kalau waktu terbaik berdoa di Hari Jumat beragam ulama menjelaskan. 

Namun, satu hal yang disarankan oleh Ustaz Adi Hidayat bisa berdoa pada waktu usai shalat Ashar atau menjelang waktu maghrib.

"Waktu ini banyak ragam pendapat dari ulama, ada yang mengatakan diantara dua khutbah, ada juga yang mengatakan dan dikuatkan dalam beberapa riwayat waktunya ba'da ashar menjelang magrib," ungkap Ustaz Adi Hidayat. 

"Maka biasakan berdoa memanfaatkan malamnya, subuhnya, siangnya, sorenya menjelang ke maghribnya minta kepada Allah SWT boleh," tambahnya.

"Jadi di antara sekian doa itu itulah yang bersamaan dengan waktu yang dijanjikan," katanya menjelaskan.

dok.ilustrasi freepik

Sebagaimana, hadits tersebut disampaikan Ustaz Adi Hidayat. 

Dijelaskan hadits berikut:

يوم الجمعة اثنتا عشرة ساعة منها ساعة لا يوجد عبد مسلم يسأل الله شيئا إلا أتاه إياه فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر

Artinya: Dua belas jam pada hari Jumat di antaranya terdapat waktu yang seorang hamba Muslim tidaklah meminta sesuatu kepada Allah di waktu tersebut, kecuali Allah mengabulkan permintaannya. Maka carilah waktu tersebut di akhir waktu setelah Ashar (HR Abu Daud, al-Nasa’i, al-Hakim dan al-Baihaqi). (klw)

 waallahualam