- Ilustrasi/ANTARA
Bukan Hanya Doa, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Kirimkan Ini ke Orang Tua Sudah Meninggal Dunia: Akan Dinaikkan Satu Derajat
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menjelaskan ketika manusia meninggal dunia, semua amalnya terputus.
Hanya ada tiga hal yang tidak akan terputus yakni sedekah, ilmu dan doa.
Hal ini sebagaimana hadis berikut ini.
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang bermanfaat, atau (3) doa anak yang saleh" (HR. Muslim).
Maka, bagi yang orang tuanya telah meninggal dunia, sebaiknya kirimkanlah selalu doa.
Kata Ustaz Adi Hidayat mengirim doa kepada orang yang meninggal ada di Kitab Adab al-Mufrad No 44 karangan Imam Al Bukhari.
Maka berdasarkan hadis itu, ketika seorang anak mengirimkan doa untuk orang tua yang sudah meninggal dunia, seketika itu Allah SWT akan angkat derajatnya.
Jadi, doa adalah yang pertama dapat mengangkat orang yang meninggal tersebut yang pertama dengan doa.
Namun tak hanya doa, seorang anak juga disarankan mengirimkan istighfar.
Saat seorang anak beristighfar saja, kata Ustaz Adi Hidayat akan menaikkan satu derajat orang tuanya.
“Istighfar, memohon ampun kepada Allah untuk ayahnya atau ibunya yang meninggal dunia tiba-tiba di alam kuburnya diangkat satu derajat,” jelasnya.
"Sesungguhnya seorang hamba akan diangkat derajatnya di surga, lalu ia bertanya, 'Bagaimana ini bisa terjadi?' Maka dikatakan kepadanya, 'Ini berkat istighfar anakmu untukmu” (HR. Ibnu Majah).
Waktu Terbaik Untuk Istighfar
Bukan Hanya Doa, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Kirimkan Ini ke Orang Tua Sudah Meninggal Dunia: Akan Dinaikkan Satu Derajat (Sumber: Freepik)
Istighfar memang amalan ringan yang dahsyat.
Dari seluruh bacaan zikir, istighfar adalah salah satu amalan yang paling dianjurkan.
Istighfar sendiri memiliki makna memohon ampunan kepada Allah SWT.
Kata istighfar berasal dari kata ghofaro yaghfiru, yang maknanya mengampuni atau memaafkan.
Namun secara makna, istighfar ini memiliki makna yang luas.
Sementara, waktu terbaik untuk istighfar kata Ustaz Adi Hidayat adalah menjelang adzan subuh.
Seorang Muslim yang istighfar di waktu fajar disamakan dengan yang berinfaq.
“Orang yang istighfar jelang fajar sama dengan orang yang sabar dan infaq,” katanya.
Hal ini kata Ustaz Adi Hidayat sebagaimana tercantum dalam surah Ali Imran ayat 17.
Berikut lafadz, arti dan tafsir.
اَلصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْمُنْفِقِيْنَ وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْاَسْحَارِ
Artinya: (Juga) orang-orang yang sabar, benar, taat, dan berinfak, serta memohon ampunan pada akhir malam.
“Misal pukul 04.44 subuh, bangunlah dari setengah 4, atau jam 4,” saran Ustaz Adi Hidayat.
“Dari jam 4 ke setengah lima waktu sahar, itu waktu bagus-bagusnya untuk istighfar dan berdoa,” lanjutnya.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan, istighfar adalah sunnah kedua saat di sepertiga malam setelah tahajud.
Doa Untuk Orang Meninggal
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ (وَعَذَابِ النَّارِ)
Allaahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkholahu, waghsilhu bilmaa-i wats-tsalji wal barod, wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats-tsaubal abyadho minad-danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min ahlihi, wa zaujan khoiron min zaujihi, wa adkhilhul jannata, wa a’idzhu min ‘adzaabil qobri (wa ‘adzaabin-naar).
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia (mayit), berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air, salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim 2/663.)
Wallahu’alam