- dok.kolase
Berawal Ajakan ke Masjid, Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen Putuskan Jadi Mualaf Hingga Pecahkan Sejarah, Akui Lebih Nyaman di Indonesia daripada Belanda
"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen.
"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah mengudge orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji itu.
Melihat masyarakat Indonesia yang begitu toleransi dengan lingkungan sekitar. Ragnar Oratmangoen menilai lebih baik dibandingkan Belanda.
Ragnar Oratmangoen pun menambahkan kalau di Indonesia bisa bebas mendengar suara Adzan.
"Di saat mereka melihat kita, bisa saja mereka berpikir yang bukan-bukan. Sementara saya di sini bisa bebas. Mendengarkan adzan setiap kali saya keluar," ucap Wak Haji.
"Di sini (Indonesia) sangat baik, lebih baik dan juga menyenangkan. Bahkan di sini juga, kita tidak akan dihakimi dengan apa yang kita percaya," terang Pemain Timnas ini.
Sekadar informasi, Ragnar Oratmangoen memutuskan masuk Islam (mualaf) disampaikan tidak mudah.
Namun rasa itu muncul disaat, Ragnar Oratmangoen kerap diajak teman-temannya semasa kecil. Temannya sering mengajaknya ke Masjid.
Di sana lah ia memulai, eksplorasi dan pikirnya untuk mengenal agama islam dengan baik.
"Bagi saya, yang saya pikirkan adalah belajar tentang Tuhan. Tentu saja juga teman saya yang beberapa kali membawa saya ke masjid," jelas Wak Haji.
Lalu, akhirnya, Ragnar Oratmangoen pun mengakui siap putuskan mualaf pada usia 15 tahun.
Tentunya, itu bukan tanpa alasan ia memutuskan agama islam jadi pilihan agamanya. Mengingat keluarga besar berkeyakinan Nasrani.
"Tidak, saya tidak terlahir sebagai muslim. Saya dibesarkan dalam keluarga kristen," ungkap Ragnar Oratmangoen.
"Tapi setelah saya tumbuh dewasa saya memutuskan untuk memeluk Islam pada usia 15 tahun," jelas Skuad Garuda itu. (Klw)
waallahualam