Shalat Subuh Nanti Kebiasaan Usap Wajah Setelah Baca Qunut Harus Dihindari, Buya Yahya Tegaskan Hukumnya Kalau...

Jakarta, tvOnenews.com-- Membaca doa Qunut saat shalat subuh umum digunakan bagi umat muslim. 

Dalam sehari-hari, penggunaan doa qunut dalam shalat memang sunnah. 

Secara umum penggunaan doa qunut saat shalat Subuh, sering mengusap wajah sebagai tanda amiin setelah berdoa.

Lalu, bagaimana hukum mengusap wajah setelah membaca doa qunut dishalat Subuh?, berikut penjelasan Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah Tv, Senin (26/8/2024).

Ilustrasi shalat berjamaah/freepik

Dalam penjelasannya, Buya Yahya sebut bacaan doa qunut bagi umat yang mengerjakan sendiri atau berjamaah saat shalat Subuh masih jadi persoalan hingga sekarang.

Menurut Buya Yahya ada orang-orang yang menyebut bahwa doa qunut tidak dianjurkan saat shalat Subuh.

Kemudian, ada juga yang memberikan pendapat kalau doa qunut boleh dibaca. Meski hukumnya sunnah dalam melaksanakan shalat subuh.

Sementara untuk berdoa, maka disunnahkan untuk mengusap wajah.

"Dalam semua panjatan doa disunnahkan Anda mengusap wajah Anda setelah doa," kata Buya Yahya.

Namun, kata Buya Yahya mengusap wajah setelah baca qunut tidak dianjurkan saat shalat Subuh.

Khusus bagi yang mengusap wajah dengan kedua tangannya, jadi tanda telah menyelesaikan baca doa, meski dilakukan sedang shalat Subuh.

"Kecuali waktu doa qunut Anda tidak usah mengusap wajah Anda dengan tangan Anda," tambahnya.

Sehubungan dengan, mengapa mengusap wajah setelah doa qunut harua dihindari?

Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan wajah diusap setelah qunut harus dihindari lantaran adanya pemicu tambahan gerakan ketika shalat.

Menurutnya, pengusapan wajah setelah baca doa qunut dan i'tidal bukan bagian gerakan dalam shalat.

"Karena dalam shalat hendaknya kita selalu menghindari banyak gerakan-gerakan yang enggak ada hubungannya dengan shalat," jelas Buya Yahya.

Sebagaimana, keutamaan pakai doa qunut saat shalat subuh berdasarkan dari sejumlah hadits, salah satunya diriwayatkan Imam Ahmad, Abdurrazzaq dan lain-lain bersifat dha'if (lemah).

Hadits dha'if yang menerangkan Nabi Muhammad SAW sebelum wafat menganjurkan qunut,

مَازَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا .