- dok.ilustrasi freepik
Bunda Hilangkan Kebiasaan Nasihati Anak Laki-laki dengan Tatap Mata, Aisah Dahlan Ungkap Trik Tetap Disimak dan Tidak Salah Paham dengan...
Jakarta, tvOnenews.com-- Menasihati anak secara umum dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya, seperti Bunda ke anak Laki-laki.
Dalam praktiknya, secara umum akan mengajak anak bicara berduaan.
Dengan saling menatap, lalu Bunda akan meminta anak laki-laki tetap menatap matanya.
Hal ini justru dianggap salah oleh dr Aisah Dahlan sebagai Konsultan Parenting atau Praktisi Neuroparenting Skill kalau anak laki-laki itu berbeda.
Penjelasannya dikutip dari video yang diunggah dalam tiktok @ungkapinofficial, dikutip Minggu, (18/8/2024). Aisah Dahlan menjelaskan kalau ada cara mudah agar anak laki-laki tetap bisa fokus menatap Bunda saat bicara.
Tentunya bukan dengan saling menatap mata (empat mata) untuk anak laki-laki.
Menurut dr Aisah Dahlan cukup menunduk, atau menulis sesuatu yang menjadi poin dari pembicaraan atau nasihat Bunda ke Anak.
"Kalau punya anak laki-laki, perlu tahu anak laki-laki tidak suka kontak mata ya Bu ,tidak usah nasehati anak kita harus tatapan. Saya sering lihat dulu termasuk saya dulu mau menasehati Lanang anak saya itu, 'Ibu mau bicara pas dilihat ya Bu, pas saya lihat lagi saya bilang lihat mata ibu, eh begini gayanya malah tidak menatap' jadi bukan gitu bu," kata dr Aisah Dahlan mencontohkan.
"Kebanyakan ibu sebut itunggak sopan, kalau kamu bicara sama ibu lihat muka ibu na pas saya lihat dia dia malah buang muka. Siapa punya anak laki begitu?, bukan dia mau membangkang, tapi dia tidak kuat tatap mata," jelasnya.
Lebih lanjut, dr Aisah Dahlan yang juga akrab disapa Ustazah Aisah itu, kalau anak laki-laki akan tetap mendengarkan Bunda dengan baik tanpa harus menatap mata.
Tatapan mata umum dilakukan oleh perempuan. Sementara untuk anak laki-laki akan berbeda, sehingga Bunda jangan salah paham lagi.
Anak tidak membangkang, tetapi itu sudah menjadi bawaan alami Laki-laki tidak kuat menatap mata lama.
Kemudian, dalam proses nasihati anak laki-laki. Ditegaskan dr Aisah Dahlan tidak dengan banyak topik, cukup satu saja.
Hal ini juga berlaku untuk saat bicara dengan suami (laki-laki). Sebab pria tidak multitasking, seperti perempuan bisa fokus pada banyak hal.
"Pernah suami saya begitu. Saya bilang sama suami 'mas mas aku hari ini mau nganter anak-anak sekolah, terus seminar iya, taruh baju di laundry habis itu jemput anak-anak ya, mas ada temanmu yang telepon,' Apa kata suami saya? ah tukang laundry telepon saya," ungkap dr Aisah Dahlan.
"Laki-laki tidak bisa begitu (multitasking) Bu itu perempuan bisa begitu," sambungnya.
"Jadi kalau bicara sama anak laki-laki nasehati saja apabila dia tidak melihat kita ya, tidak apa-apa didengar kok. Nanti setelah bicara itu 10 menit Ibu berhenti ya, sama dia paham nak ngerti nak kalu dia jawab iya cukup (berhenti bicara)," pesan dr Aisah Dahlan. (Klw)
Waallahualam