Surah An-Nisa Ayat 85, Jangan Salah Lagi Beri Pertolongan pada Orang Lain karena Ada 2 Jenis, Simak Tafsirnya.
Sumber :
  • dok.ilustrasi freepik

Surah An-Nisa Ayat 85, Jangan Salah Lagi Beri Pertolongan pada Orang Lain karena Ada 2 Jenis, Simak Tafsirnya

Minggu, 18 Agustus 2024 - 20:08 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Setiap manusia memiliki hati, saat seseorang membutuhkan bantuan umum akan tergerak untuk beri bantuan atau pertolongan

Dalam Surah An-Nisa ayat 85, ada 2 jenis pertolongan yang dijelaskan Allah SWT akan berdampak kepada si penolong juga. 

Berikut lafal ayat 85, dikutip laman Qur'an Kementerian Agama (Kemenag):

مَنْ يَّشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَّكُنْ لَّهٗ نَصِيْبٌ مِّنْهَا ۚ وَمَنْ يَّشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَّكُنْ لَّهٗ كِفْلٌ مِّنْهَا ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقِيْتًا

 

May yasyfa‘ syafā‘atan ḥasanatay yakul lahū naṣībum minhā, wa may yasyfa‘ syafā‘atan sayyi'atay yakul lahū kiflum minhā, wa kānallāhu ‘alā kulli syai'im muqītā(n).

 

Artinya: "Siapa yang memberi pertolongan yang baik niscaya akan memperoleh bagian (pahala) darinya. Siapa yang memberi pertolongan yang buruk niscaya akan menanggung bagian (dosa) darinya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Dalam tafsir Tahlili, menjelaskan syafaat ialah bantuan seseorang kepada orang lain dalam suatu hal. 

Sebagaimana, syafaat berbentuk dua macam: pertama, yang berbentuk kebajikan yaitu yang dipandang baik oleh agama, dan kedua, berbentuk kejahatan yaitu yang dipandang buruk oleh agama.

Orang yang melakukan syafaat berbentuk kebajikan umpamanya menolong atau menganjurkan kepada orang lain melakukan perbuatan baik, seperti mendirikan madrasah, mesjid dan sebagainya, orang yang menganjurkan akan mendapat ganjaran dari perbuatan orang yang mengikuti anjurannya tersebut seolah-olah ia sendiri yang berbuat. 

 

Demikian juga, orang yang melakukan syafaat berbentuk kejahatan umpamanya membantu orang yang melakukan pekerjaan jahat seperti berjudi, berzina dan lari dari perang sabil. Ia akan mendapat bagian ganjaran dari perbuatan tersebut seolah-olah ia berserikat dalam pekerjaan itu.

Suatu perbuatan tidak lepas dari bentuk sebab dan akibat. Maka orang yang menjadi sebab terwujudnya kebaikan, atau menjadi sebab terwujudnya kejahatan tidak akan luput dari menerima ganjaran Allah. 

 

Kemudian, Allah SWT sanggup menentukan segala sesuatu. Karena itu orang yang berbuat baik tidak akan berkurang pahalanya, karena Allah memberi ganjaran pula kepada penganjurnya, karena Allah Mahaadil, Allah SWT memberi balasan berupa hukuman terhadap orang yang menjadi sebab sesatnya orang lain. (Klw).

 

Waallahualam 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral