- dok.ilustrasi freepik
Tafsir Surah An-Nisa Ayat 64, Perintah Menaati Nabi Terdahulu dan Rasulullah SAW
Jakarta, tvOnenews.com-- Menaati Allah SWT ialah kewajiban setiap umat Islam, sebab ia Pencipta dan Maha segalanya bagi hamba-hambaNya. Juga diperintahkan mempercayai nabi ataupun Rasulullah SAW.
Hal ini sebagaimana disampaikan dala. Surah An-Nisa ayat 64, sebagai berikut:
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ جَاۤءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا
Wa mā arsalnā mir rasūlin illā liyuṭā‘a bi'iżnillāh(i), wa lau annahum iẓ ẓalamū anfusahum jā'ūka fastagfarullāha wastagfara lahumur-rasūlu lawajadullāha tawwābar raḥīmā(n).
Artinya: "Kami tidak mengutus seorang rasul pun, kecuali untuk ditaati dengan izin Allah. Seandainya mereka (orang-orang munafik) setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Nabi Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (dikutip dari laman Kementerian Agama).
Dalam tafsirnya dijelaskan, kalau ayat ini menerangkan kalau setiap rasul yang diutus Allah SWT ke dunia semenjak dari dahulu, sampai kepada Nabi Muhammad SAW wajib ditaati dengan izin (perintah) Allahh SWT.
Sebab tugas dari para Nabi, risalah mereka itu sama.
Dengan tujuan menunjukkan umat manusia ke jalan yang benar, dan kebahagiaan hidup mereka di dunia dan di akhirat.
Kemudian daripada itu, ayat ini dikaitkan taat itu dengan izin Allah SWT.
Maksudnya bahwa tidak ada satu makhluk yang boleh ditaati, melainkan dengan izin Allah atau sesuai dengan perintah-Nya, seperti menaati Rasulullah SAW, ulil amri, ibu bapak dan sebagainya.
Diketahui, selama mereka tidak menyuruh berbuat maksiat, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abī Ṭālib yang berbunyi:
لاَ طَاعَةَ لِبَشَرٍ فِيْ مَعْصِيَةِ اللهِ تَعَالَى (رواه البخاري ومسلم عن علي بن أبي طالب)
Artinya: "Tidak boleh menaati manusia yang menyuruh melanggar perintah Allah" (Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari Alī bin Abī Ṭālib). (Klw)
Waallahualam