- Kolase tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official & Freepik
Shalat Tahajud Memangnya Boleh Dikerjakan secara Berjamaah? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Hadits dan Dalilnya...
tvOnenews.com - Shalat tahajud mempunyai waktu terbaik untuk seseorang selalu meraih banyak keutamaan pada sepertiga malam.
Shalat tahajud menjadi waktu paling tepat senantiasa mendekatkan dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Shalat tahajud telah menunjukkan keutamaannya terkait dosa seorang Muslim yang mengamalkannya langsung diampuni oleh Allah SWT.
Meski demikian, shalat tahajud bersifat sunnah yang artinya biasa dilakukan hanya sendiri tanpa dikerjakan secara berjamaah.
Beberapa orang menyampaikan bahwasanya shalat tahajud bisa ditunaikan secara berjamaah.
Ilustrasi shalat tahajud berjamaah. (Freepik)
Lantas, benarkah ada hadits dan dalil menerangkan pelaksanaan shalat tahajud bisa berjamaah? Ustaz Adi Hidayat menjelaskan secara gamblang terkait hal ini.
Dikutip tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Rabu (7/8/2024), Direktur Quantum Akhyar Institute itu mengisi ceramah tentang shalat tahajud.
Mulanya Ustaz Adi Hidayat menerangkan bahwa dirinya sering mendengar terkait pendapat shala tahajud bisa berjamaah.
Pendakwah asal Pandeglang itu mengambil penjelasan dari acuan berbagai hadits dan dalil.
Menurutnya, hadits dan dalil menjadi patokan untuk menemukan kebingungan bagi umat Muslim.
Namun, ia menegaskan dirinya masih belum menemukan dalil atau pun hadits terkait hukum tahajud bisa dilakukan secara bersama-sama layaknya shalat fardhu.
"Dalil shalat tahajud berjamaah, boleh atau tidak? Tidak ada dalil yang sangat tegas yang mengatakan bahwa tahajud itu boleh berjamaah atau tidak berjamaah," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Pendakwah usia 39 tahun itu menuturkan bahwasanya para ulama hanya mengacu dari yang diamalkan Rasulullah SAW setiap mengerjakan tahajud.
Hal itu membuat hadits dan dalil terkait sunnah malam ini boleh berjamaah masih belum ditemukan lantaran hanya diliat dari sunnah Rasulullah SAW.
"Para ulama hanya melihat bagaimana perilaku Nabi dan contoh Nabi dalam menunaikan ibadah ini," tuturnya.
Pendakwah itu pun mengambil contoh dari sejumlah riwayat yang menerangkan tahajud.
Ia menjelaskan kebanyakan riwayat hadits tersebut menerangkan tahajud dilakukan secara individu tanpa berjamaah.
Meski begitu, ia juga mengambil dari hadits mengisahkan Ibnu Abbas bersama Rasulullah SAW saat melaksanakan tahajud.
Kala itu Rasulullah SAW memberikan perintah agar Ibnu Abbas berdiri di sampingnya hendak shalat tahajud.
Ibnu Abbas mendapatkan perintah tersebut setelah dirinya dibimbing Rasulullah SAW untuk berwudhu sebelum tahajud.
"Yang menarik, saat Ibnu Abbas diminta shalat disamping Nabi, sudah takbir, pindah ke belakang," terangnya.
Rasulullah SAW bertanya terkait alasan Ibnu Abbas memilih ke belakang saat berlangsungnya rakaat pertama shalat tahajud.
"Anak usia 4-5 tahun pindah ke belakang, lalu ketika rakaat pertama selesai, Rasulullah berbalik, ditanya kenapa pindah ke belakang," tuturnya.
Ustaz Adi Hidayat kembali menerangkan bahwasanya Ibnu Abbas pindah ke belakang lantaran malu beribadah tahajud di sisi Rasulullah SAW.
"Kata Ibnu Abbas, 'Saya malu shalat di samping orang yang sangat dicintai Allah'," jelas Ustaz Adi Hidayat saat mengutip hadits tersebut.
Ia menceritakan bahwasanya Ibnu Abbas mempunyai kepekaan tinggi agar tidak mengganggu Rasulullah SAW saat menghadap Allah SWT.
"Seakan-akan anak kecil ini sangat peka sekali, imam saya sedang mendekat kepada Tuhan yang sangat dicintainya, saya enggak mau ganggu, jadi di belakang aja," paparnya.
Pendakwah itu pun menyimpulkan bahwasanya shalat tahajud bisa dikerjakan berjamaah asalkan dalam rangka membimbing orang lain untuk ibadah sunnah malam di sepertiga malam.
"Jadi intinya, tahajud boleh dilakukan berjamaah kalau tujuannya untuk mengajarkan, membimbing," tegasnya.
Namun, Ustaz Adi Hidayat menyatakan pada dasarnya sunnah tahajud dilakukan secara individu karena untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.
"Kalau kita sudah tahu mendekat kepada Allah, maka sunnah terbaiknya lakukan dengan masing-masing (sendiri). Karena tahajud terkait dengan kebutuhan kita," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(gwn/hap)