Ilustrasi.
Sumber :
  • tim tvOne - Pexels

Al-Qur'an Surat Al-Asr dan Terjemahannya

Senin, 17 Januari 2022 - 09:59 WIB

Dalam khutbah salat Jumat di Masjid Istiqlal tepat di penghujung tahun (31/12/2021), imbauan khatib pada seluruh jamaah akan pentingnya renungan waktu terasa menemukan momentum dengan tepat. Khatib tersebut adalah Dr. KH Marsudi Syuhud. Materi khutbahnya tentang imbauan untuk melakukan perenungan atas setahun perjalanan waktu yang ditempuh sekaligus perencanaan waktu berikutnya terasa begitu mengena dan kontekstual menjelang malam pergantian tahun.

Dengan mengangkat QS Al ‘Ashr (Masa) sebagai titik berangkat khutbahnya, khatib dengan mengalir dan dalam mengingatkan pada jamaah dan khatib sendiri untuk berupaya maksimal menghargai waktu, baik yang lewat ataupun yang akan datang. Materi khutbah mengingatkan seringnya manusia terbuai oleh waktu, menyia-nyiakan waktu, dan tidak berbuat yang terbaik untuk memanfaatkannya.

Dalam simpulan sederhana, khutbah tersebut mengingatkan pada pentingnya manajemen waktu. Menukil berbagai sumber relevan, khatib mengingatkan betapa seringnya kita terbuai oleh waktu, seolah kita telah mengerjakan hal positif untuk diri sendiri, orang lain, bangsa, dan negara, namun nyatanya tidak. Di titik kerugian demikian, sesungguhnya waktu dan kesempatan baik telah dicuri dan menghilang.

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, siapa pencurinya? Mengapa seringkali kita terbiasa membuang waktu percuma dan merasa tidak berhasil menghasilkan sesuatu yang berharga di dalamnya?

Manajemen Mindset

Waktu dan upaya mengelolanya adalah sebagaimana hidangan makan sehari-hari yang merupakan perkara rutinitas yang kita kelola tiap saat, berkala, dan karenanya tangible. Dengan kondisi demikian, ihwal mengelola waktu agar berdaya guna dan bermanfaat adalah perkara mindset. David Kadavy (Mind Management, Not Time Management, 2020) bahkan menyebut pengelolaan waktu sebagai perkara pengelolaan cara berpikir. Singkatnya, motivasi untuk berbuat terbaik adalah perkara cara berpikir dalam diri. Perubahan menuju ke kondisi yang lebih baik terutama sekali dimulai dari cara berpikir. Dalam konteks birokrasi, itulah kurang lebih yang menjadi dasar Revolusi Mental yang digelorakan Presiden Joko Widodo.

Berita Terkait :
1
2 3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral