- Kemenag Kalbar
Kemenag Menyoroti soal Kapasitas Penyuluh Agama dan Penghulu, Sebut untuk Penanganan Konflik Sosial
Pontianak, tvOnenews.com - Kementerian Agama (Kemenag) menyoroti persoalan kapasitas dimiliki oleh penyuluh agama dan penghulu.
Kemenag serius meningkatkan kapasitas, kualitas penyuluh agama dan penghulu lewat program Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik (SPARK) 2024.
Kepala Kemenag Kalbar Muhajirin Yanis menyampaikan sebanyak 40 penyuluh agama dan penghulu di Kalimantan turut meningkatkan kapasitas dan kualitasnya melalui SPARK 2024.
"Alhamdulillah sebanyak delapan penyuluh agama dan penghulu dari Kalbar juga mengikuti kegiatan ini," ungkap Muhajirin di Pontianak, Jumat (19/7/2024).
Ia menginformasikan delapan penyuluh agama dan penghulu berasal dari Kalimantan Barat telah lolos dalam seleksi bersifat nasional.
Ia mengatakan gelaran SPARK 2024 masih berlangsung di Jakarta dimulai dari 15 Juli sampai 19 Juli 2024.
Peningkatan ini melalui program SPARK 2024 berfungsi agar para penghulu agama dan penyuluh bisa menangani berbagai konflik sosial.
Tak hanya itu, pelatihan SPARK 2024 turut memberikan keterampilan berbasis mediasi, komunikasi, negosiasi, manajemen konflik, serta teknik fasilitas.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais) Kemenag Adib turut memberikan pendapatnya dalam kegiatan ini bahwa penyuluh dan penghulu mempunyai peran penting.
Menurut Adib, keduanya merupakan sosok aktor terhadap resolusi konflik dimana mereka mampu mencegah konflik sosial yang mengarah di bidang keagamaan.
"Penanganan konflik sosial yang berdimensi keagamaan membutuhkan keberanian dan kecintaan terhadap perdamaian," tutur Adib.
"SPARK dirancang untuk mempertajam kepekaan dan keterampilan teknis para penyuluh dan penghulu dalam mengambil keputusan saat menghadapi atau mencegah konflik," tandasnya.
(hap)