- Istimewa
Profil Ustaz Yazid Jawas, Tokoh Penting Salafi yang Meninggal Dunia
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Yazid bin Abdul Qodir Jawas atau yang dikenal dengan Ustaz Yazid Jawas meninggal dunia, di Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/7/2024). Beliau adalah tokoh penting dan senior di kalangan salafi.
Kabar itu sontak membuat seluruh pihak bersedih, termasuk Ustaz Adi Hidayat.
Dalam unggahannya, Ustaz Adi Hidayat mengucapkan turut berduka atas wafatnya Ustaz Yazid bin Abdul Qodir Jawas atau Ustaz Yazid Jawas.
Bismillahirrahmannirrahiim
اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raaji'un
Kami segenap keluarga besar Quantum Akhyar Institute turut berduka cita atas wafatnya:
Ustaz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menerima segala amal ibadah nya, mengampuni segala kekhilafan beliau serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan iman lahir batin.
Aamiin....
Itulah ucapan duka cita yang dituliskan Ustaz Adi Hidayat di laman Instagram miliknya.
Beragam komentar membanjiri kolom komentar unggahan itu.
Disayangkan, ada Netizen yang diduga tidak paham atas ajaran yang diberikan oleh Ustaz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas.
Lalu sebenarnya bagaimanakah profil dari Ustaz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas?
Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas lahir tahun 1962 di Kecamatan Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah.
Ustaz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas adalah seorang mubalig di Indonesia.
Ustaz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas dibesarkan di kota Bogor dan dikenal sebagai mubaligh yang sangat perhatian dalam menebarkan sunnah.
Ustaz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas tinggal di Bogor, Jawa Barat dan menjadi Pembina sekaligus pengisi Radio Rodja.
Ustaz Yazid Jawaz dikenal dengan ceramahnya yang tegas.
Ustaz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas juga dinilai memiliki kecerdasan yang luar biasa.
Ustaz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas disebut sebagai penghafal puluhan kitab klasik.
Hal ini karena senior dari kalangan Ahlus Sunnah ini mampu menghafal kitab Ulama klasik, yaitu Bulughul Maram.
Padahal, Bulughul Maram terbilang sangat lengkap karena pengarangnya, yaitu Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani menyusun kitab ini dengan metode tematis (maudhu’i) berdasarkan tema-tema fiqih, mulai dari Bab Bersuci (Thaharah) sampai Bab Kompilasi (al-Jami’).
Selain itu, Ibnu Hajar juga menyeleksi beberapa hadis dari kitab-kitab shahih, sunah, mu’jam, dan al-Jami yang berkaitan dengan hukum-hukum fiqih.
Sangking istimewanya, Bulughul Maram hingga kini tetap menjadi kitab rujukan hadis yang dipakai secara luas tanpa mempedulikan mazhab fikihnya.
Dikisahkan oleh murid-murid Ustaz Yazid Jawas, Almarhum selalu meluangkan waktu minimal 2 sampai 4 jam setiap harinya atau bahkan lebih dari itu untuk membaca kitab-kitab Islam yang bermanfaat.
Siapa Guru Ustaz Yazid Jawas?
Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas berguru kepada banyak masyaikh saat menimba ilmu di Arab Saudi.
Salah satunya adalah Al-Imam Al-‘Allamah Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.
Ustaz Yazid banyak menimba ilmu dari Syaikh ‘Utsaimin saat beliau rahimahullah masih hidup.
Bahkan Ustaz Yazid mengikuti kelas khusus majelis Syaikh ‘Utsaimin.
Ustaz Yazid juga menimba ilmu dari Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad hafidzhahullah.
Ustaz Yazid Jawas Murid Syaikh Utsaimin Rahimahullah
Ustaz Yazid bin Abdul Qodir Jawas mempunyai hubungan murid dan guru dengan Ulama Besar yang bernama Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin.
Ia sempat berguru kepada Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, bahkan hingga diizinkan mengikuti kelas khusus di majelis Syaikh Utsaimin.
Syaikh Utsaimin adalah seorang ulama yang terkenal yang mengajar pada ma’had Ilmi di Unaizah, Fakultas Syari'ah dan Ushuluddin pada cabang Universitas Ibnu Su’ud di Qosim, dekan Jurusan Aqidah dan aliran-aliran kontemporer, anggota bagian pengajaran di Univeritas Ibu Su’ud Qosim, dan bahkan merupakan anggota Hai’ah Kibaril Ulama’ (Majelis Ulama Besar Kerajaan Saudi Arabia).
Maka tak heran jika Ustaz Yazid Jawas banyak mewarisi keilmuan Syaikh Utsaimin.
Tegas dalam Mendakwahkan Sunnah
Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas selama ini mendakwahkan pemahaman Salafush Shalih.
Pada awal tahun 2000-an, Lembaga Bimbingan Islam Al-Atsary (sekarang Yayasan Pendidikan Islam Al Atsary) pertama kalinya mengundang Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas ke Yogyakarta.
Beliau diundang berkenaan dengan acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM yang baru jadi (beliau sebagai pemateri).
Kala itu, kondisi dakwah tidak seperti sekarang ini, dimana jumlah ikhwan dan akhwat (bermanhaj salaf) masih sangat sedikit, belum ada Radio Rodja dan Rodja TV, ma'had-ma'had dan sekolah-sekolah salaf masih sedikit, wanita berjilbab besar apalagi bercadar masih sangat asing.
Celana di atas mata kaki masih sangat jarang, shaf-shaf di Masjid belum rapat dan masih banyak kata sedikit atau jarang lainnya bila dikaitkan dengan kondisi dakwah pada saat itu
Saat di tengah-tengah diskusi Ustaz Yazid Jawas berkata:
"Saya yakin, In syaa Allah, dakwah salaf akan berkembang di negeri ini".
Kini, setelah belasan tahun berlalu, dakwah salaf mulai berkembang.
Kisah tentang Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Diceritakan oleh Ustaz Abu Usamah.
Ustaz Yazid selalu mengumpulkan 11 orang anaknya untuk membaca minimal 4 jam kitab ulama dalam sehari.
Diceritakan oleh Ustaz La Ode Abu Hanifa
Ustaz Yazid memiliki jadwal yang padat, beliau mengurus keluarga dan mendidik anak beliau, beliau juga berdagang tetapi masih sempat baca kitab ulama, mengkajinya dan memberi kajian rutin.
Diceritakan oleh Ustadz Andika dari Cirendeu
Suatu ketika datang tamu ke Ma'had Minhajus Sunnah, dan disediakanlah air teh manis sebagai minuman sang tamu.
Namun ketika tamu sudah pulang, Ustaz Yazid melihat air teh yang belum habis diminum.
Lalu beliau membawa sisa air minum tadi ke kamar mandi.
Alih-alih bukannya air dibuang ke saluran pembuangan, malah dibuang ke bak mandi.
Lalu Ustaz Andika bertanya ke Ustaz Yazid,
"Ya ustadz kenapa dibuangnya di bak mandi?"
Ustaz Yazid menjawab:
"Sayang kalo dibuang, kan masih bisa dipakai buat mandi. Dan air teh yg merah ini pun akan larut bersama air bak mandi yg lebih banyak. Dan ana takut ditanya Allah cuma karena membuang sisa air teh."
Karya-Karya Ustadz Yazid
1. Buku "Prinsip Dasar Islam Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah", penerbit Pustaka At-Taqwa
2. Buku "Jalan Kebahagiaan Keselamatan Keberkahan", penerbit Media Tarbiyah
3. Buku "Jihad Dalam Syariat Islam dan Penerapannya di Masa Kini", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i
4. Buku "Waktumu Dihabiskan Untuk Apa?", penerbit Pustaka At-Taqwa
5. Buku "Panduan Shalat Jum’at Keutamaan Adab", penerbit Pustaka At-Taqwa
6. Buku "Sebaik-Baik Amal Adalah Shalat", penerbit Pustaka At-Taqwa
7. Buku "Sifat Wudhu dan Shalat Nabi", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i
8. Buku "Syarah Aqidah Wasithiyah Prinsip Aswaja", penerbit Media Tarbiyah
9. Buku "Istiqamah Konsekuen Konsisten Menetapi Jalan Ketaatan", penerbit Pustaka At-Taqwa
10. Buku "Haramnya Darah Seorang Muslim", penerbit Media Tarbiyah
11. Buku "Taubat Kewajiban Seumur Hidup", penerbit Media Tarbiyah
12. Buku "Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah", penerbit Pustaka At-Taqwa
13. Buku "Jihad Dalam Syari'at Islam", penerbit Pustaka At-Taqwa
14. Buku "Panduan Keluarga Sakinah", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i
15. Buku "Ritual Sunnah Setahun", penerbit Media Tarbiyah
16. Buku "Kiat-Kiat Islam Mengatasi Kemiskinan", penerbit Pustaka At-Taqwa
17. Buku "Kupas Tuntas Memahami Kalimat Syahadat", penerbit Media Tarbiyah
18. Buku "Fiqih Shalat Berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah", penerbit Media Tarbiyah
19. Buku "Sifat Shalawat Nabi", penerbit Salwa Press
20. Buku "Mulia Dengan Manhaj Salaf", penerbit Pustaka At-Taqwa
21. Buku "Syarah Kitab Tauhid", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i
22. Buku "Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i
23. Buku "Syarah Arba'in An-Nawawi", penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i
24. Buku "Hukum Lagu, Musik dan Nasyid", penerbit Pustaka At-Taqwa
25. Buku “Dzikir Pagi Petang dan Sesudah Shalat Fardhu”, penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i
26. Buku “Doa dan Wirid”, penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i
Itulah biografi singkat Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas yang dilansir dari berbagai sumber.
Sebelumnya, kabar duka bagi dunia dakwah dan syiar di Indonesia.
Kabar duka ini disampaikan oleh pihak keluarga melalui media sosial WhatsApp.
“Telah meninggal ayah kami tercinta, Ustadzunal Walid Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Semoga husnul khotimah, segala amal perbuatannya diterima oleh Allah, dan diampuni dosa-dosanya serta Allah masukkan ke dalam surga-Nya,” tulis anak Ustadz Yazid Jawas.
Innalillahi wa innailahi rajiun
Husnul khotimah wa min ahlil jannah