news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Satire Mama Ghufron Bahasa Semut, Ustaz Adi Hidayat Sebut Saat Ini Dianggap Mudah Jadi Ustaz atau Kiyai, Ingatkan Bisa Menyesatkan.
Sumber :
  • dok.tangkapan layar youtube/tiktok

Satire Mama Ghufron Bahasa Semut, Ustaz Adi Hidayat Sebut Saat Ini Dianggap Mudah Jadi Ustaz atau Kiyai, MUI Ingatkan Bisa Menyesatkan

Mama Ghufron di medsos tengah ramai dan jadi perhatian semua pihak karena dianggap meresahkan masyarakat. Kini disoroti oleh MUI dan ahli agama lainnya....
Kamis, 11 Juli 2024 - 06:57 WIB
Reporter:
Editor :

 

Menurutnya, seseorang dianggap ahli agama disebut dengan Ustaz atau Kiyai semacamnya tidak mudah. Perlu ada ilmu dan proses jelas, katanya.

 

"Zaman dulu, ngaji datang ke tempat guru, guru ada gurunya lagi, ke guru guru lagi, dia tidak akan lulus ngajar sebelum diizinkan gurunya. Guru berkata 'aku berikan engkau kebolehan ngajar, ngajarlah kalau kata sifatnya ijazah'," tutur Ustaz Adi menjelaskan


"Ijazah juga dicek oleh guru, apakah kamu sudah punya ilmunya? Quran menguasai, hadits paham,dll baru dibolehkan ngajar," sambungnya

 

 

"Sekarang pagi main silat, malamnya kasih fatwa. Dulu orang ngajar pakai bahasa arab tapi sekarang sudah bisa pakai bahasa semut," satire Ustaz Adi

 

 

Dengan demikian, Ustaz Adi Hidayat pun menyampaikan untuk mengingat sebuah hadits sahih, yaitu Hadits Muslim Nomor 10 dan 11 terkait islam dan keimanan. Disampaikan oleh Rasulullah SAW.

 

"Mengingatkan kita seperti apa yang disampaikan Rasulullah SAW, sampai di hadits muslim nomor ke-10 -11 kata nabi soal iman, agama Islam...," terang Ustaz Adi

 

 

Perlu diketahui, saat ini MUI tengah mendalami motif dan latarbelakang Mama Ghufron.

Kabarnya, MUI Pusat dan Daerah bekerjasama akan mencoba menemui pihak terkait. Sebagaimana diketahui, Mama Ghufron memiliki Pondok Pesantren di daerah Jawa Timur.


"Kami melalui komisi pengkajian sudah memberi perintah supaya berkomunikasi dengan MUI Malang dan menurut informasi MUI Malang sudah berusaha untuk bertemu dengan saudara Ghufron katanya tidak sempat ketemu," ujar Ketua MUI Bidang Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan, Prof. Dr. H. Utang Ranuwijaya dalam Medsos X MUI Pusat

 

"Apabila tidak ditangani oleh teman-teman pengurus akan mempengaruhi dunia medsos, dan bisa memberikan pengaruh negatif pada perkembangan dan pemahaman keagamaan," tegas Prof Utang.

 

Kemunculan Gufron menurut MUI berpotensi memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan keagamaan. Kehadirannya membuat banyak kontroversi dan narasi yang menyesatkan di berbagai media, lebih-lebih di media sosial.(Klw)


Waallahualam

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral