- dok.ilustrasi smk presiden
Shalat Tahajud 2 Rakaat Tanpa Witir, Apakah Boleh? Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Sunnah Rasulullah SAW Lebih Baik ...
Jakarta, tvOnenews.com-- Shalat malam yang dikerjakan dengan melawan rasa kantuk ialah tahajud.
Ibadah sunnah, seperti shalat tahajud memang memiliki keutamaan tersendiri bagi umat muslim.
Sebab tahajud, dinilai mampu mendatangkan keberkahan lebih mudah rezeki sampai karir, juga terkabulnya hajat baik.
Sehubungan dengan ini, tahajud memiliki beragam jumlah rakaat. Artinya, bisa dilaksanakan 2 rakaat atau lebih dari itu.
Hal ini disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat dalam YouTubenya Adi Hidayat Official. Dia jelaskan sebagaimana melihat jejak Nabi Muhammad SAW.
Disebut Rasulullah mengerjakan shalat tahajud, dimulai dari 2, 4, 7 sampai 11 rakat atau 13 rakaat.
Dengan begitu, Ustaz Adi Hidayat tegaskan, tahajud dapat disesuaikan, tergantung pada keadaan dan kemampuan seseorang.
Mungkin kadang-kadang mampu 11 rakaat tapi nabi pernah 13 rakaat, dan sebagainya.
"Teman-teman sekalian Nabi Muhammad pernah tunaikan 4,7 rakaat ataupun 11 rakaat dan 13 rakaat, dan dari sini anda harus melihat. Keutamaan dari berbagai banyaknya jumlah rakaat dalam tahajud," kata Ustaz Adi Hidayat dikutip, Kamis (4/7/2024)
"Sehingga secara umum memang shalat tahajud itu jumlah rakaatnya tak terbatas," katanya
Dijelaskan lebih lanjut, kalau jumlah rakaat tahajud lebih afdhol bersama witir.
Meski kaidah umumnya tahajud itu tidak memiliki batas rakaat.
"Nabi pernah menyampaikan dalam hadits riwayat al Bukhori nomor 460. Dalil rakaat tak terbatas dalam kurung ditunaikan dengan dua rakaat dan 1 witir," jelas Ustaz yang akrab disapa UAH ini
"Sehingga secara umum memang shalat tahajud jumlah rakaatnya tak terbatas. Apabila ingin memulainya tahajud bisa dengan 2-2, dengan rakaat 2 salam terus 2 rakaat lagi tahajud dan 1 rakaat witir," terangnya
Lantas, waktu shalat tahajud lebih afdhol jam berapa?
Menurut Ustaz Adi pelaksanaan atau waktu shalat tahajud disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan diri.
Sebab dalam pandangan agama, ibadah sunnah dilakukan tanpa ada paksaan, alias jika dikerjakan mendapatkan pahala dan tidak bersifat wajib.
"Ada ketentuan umum, mana yang lebih baik bagi kita untuk menunaikan ibadahnya. Ada orang bisa yang terbangun di akhir-akhir waktu, ada juga yang bisa bangun di awal-awal waktu karena kegiatan tertentu, bisa disesuaikan," imbuhnya
Sementara keutamaan shalat tahajud sendiri, sebagaimana hadist dari Asma’ binti Yazid Rasulullah bersabda
وعن اسماء بنت يزيد عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال يحشر الناس في صعيد واحد يوم القيامة فينادى مناد فيقول اين الذين كانت تتجافى جنوبهم عن المضاجع فيقومون وهم قليل فيدخلون الجنة بغير حساب ثم يؤمر سائر الناس الى الحساب- رواه البيهقي
“Dari Asma’ binti Yazid, Rasulullah SAW bersabda, pada hari kiamat manusia akan dikumpulkan dalam satu tempat. Lalu mereka akan mendapatkan panggilan: 'di mana orang-orang yang mengangkat lambung mereka dari tempat tidurnya untuk melaksanakan qiyamul lail?' Mereka yang melakukan qiyamul lail hanya sedikit. Kemudian mereka diperintahkan untuk masuk ke surga tanpa dihisab” HR. Al-Baihaqi.
Menurut Ustaz Adi Hidayat shalat tahajud bila berdasarkan firman Allah swt, bisa melihat Surah Adz-Dzariyat ayat 18.
Disarankan bagi umat muslim juga disisipkan banyak beristighfar.
Kendatinya, tahajud itu disepertiga akhir atau 15 menit di akhir malam, mau masuk shalat subuh.
Sebagaimana, Allah swt berfirman di dalam Q
S. Adz-Dzariyat ayat 18:
وَبِالۡاَسۡحَارِ هُمۡ يَسۡتَغۡفِرُوۡنَ
Artinya: "Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar." (klw)
Waallahualam