- dok. kolase tvone
Punya Teman Suka Jajan dan Banyak Ngemil tapi Nggak Pernah Sedekah, Kata Gus Baha Jadi Salah Satu Konsep....
Jakarta, tvOnenews.com--- Ayo ngaku, siapa yang suka jajan dan banyak ngemil? mungkin hampir setiap orang. Apa nggak sedekah?.
Sedekah dalam Islam sendiri banyak jenisnya, dan mudah dilakukan selama niat diawali karena Allah SWT.
Sementara sedekah juga menjadi, salah satu amalan untuk menambahkan dan lancarkan rezeki.
Sebagaimana, ini dari dalil Al-Quran melalui Surah Al-Hadid ayat 18, ada janji Allah SWT akan melipat gandakan pahala dan rezeki bagi hamba-Nya yang sedekah, Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
Innal-mussaddiqiina wal-mussaddiqaati wa aqradullaaha qardan hasanay yudaa‘afu lahum wa lahum ajrun kariim.
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang sedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan (kepada) Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) kepada mereka dan baginya (diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga)." (QS. Al-Hadid, 57:18)
Lantas, bagaimana hukum bagi orang yang sering jajan, atau banyak ngemil tapi tidak pernah sedekah? begini jawaban Gus Baha.
Melihat tayangan dari tayangan kanal YouTube Uqinu Attaqi, Gus Baha membagikan tentang amalan sedekah dan jajan.
Gus yang bernama lengkap, KH. Bahauddin Nur Salim alias Gus Baha ini menjelaskan, bahwasanya orang sering jajan,tapi sama sekali tidak pernah sedekah terdapat sebuah sisi positifnya.
Menurut Gus Baha, konsep sedekah tidak selalu memberikan uang kepada orang yang membutuhkan saja, misalnya pengemis atau fakir miskin.
Memang sedekah memang diidentikkan dengan pemberian suatu barang atau benda ataupun berupa uang untuk orang sedang membutuhkan.
Namun, ia menyampaikan dari jajan di warung atau kepada pedagang sudah masuk dalam kategori konsep sedekah.
Ia menuturkan bahwa, dari jajan kepada pedagang atau di warung saat punya uang banyak sudah memberikan manfaat untuk orang lain.
"Penjualnya senang itu, dagangannya juga laris dan dia (penjual) tidak tersinggung. Daripada sedekah Rp2 ribu malah penerima sedekah akan potensi tersinggung," tutur Gus Baha
Lebih lanjut, Ia katakan dari contoh bahwasanya Nabi Muhammad SAW mengartikan sedekah bagian tabungan uang.
Sebaliknya, banyak orang beranggapan sedekah hanya mengurangi uang karena memberikannya kepada orang lain tanpa imbalan.
"Jadi, Nabi mengajari sedekah itu apa? Ya sedekah itu pengabadian uang. Kalau kita kan nggak. Sedekah itu nguras uang," tuturnya.
Kendatinya, Gus Baha menegaskan soal pola pikir seseorang memandang sedekah hanya mengurangi uang bagian rencana tersukses dilakukan oleh setan.
"Itu pikiran setan, bukan pikiran orang Islam. Itu cara berikir setan, bukan cara berpikir umat Islam," terangnya.
Waallahualam