- dok.tangkapan layar youtube/sosmed
Ustaz Adi Hidayat Singgung Peran Sekolah atas Viral Remaja Mencelah 'Sebut Darah dan Tulang Anak Palestina' Saat Makan, Begini Penjelasannya
Jakarta, tvOnenews.com-- Beberapa waktu lalu sosial media (sosmed) diramaikan dengan video remaja yang mencela anak-anak Palestina. Ini tanggapan ustaz Adi Hidayat.
Dalam video tersebut, memang terlihat, sekitar empat atau lima remaja sedang makan di restoran cepat saji. Sembari makan mereka bergurau dengan candaan tak seharusnya diucapkan yaitu kalau saus yang dipakai merupakan darah dari anak Palestina.
Bahkan, salah satu teman yang makan ayam goreng pun juga dikatakan, tulangnya seperti tulang anak Palestina, tawa mereka. Hal ini pun menuai marah publik terutama warganet.
"kayanya mereka terlalu lama hidup enak dan berkecukupan dlm segala hal , gak pernah ngerasaain hidup saat perang , makan ajah yg enak-enak gitu .. anak2 di palestina boro-boro makan yg ginian tempat untuk pulang ajah gak ada . kematian dan penderitaan orang di jadiin bahan joke sungguh sangat tidak memiliki perasaan sama sekali” kata @Ari** dikutip dari akun kegoblogan
"Orang kayak gini bisa mikir nggak sih sebelum ngomong? Mau remaja, mau udah tua, mau umur berapa pun, nggak ada alasan buat ngomong hal sekejam itu. Harusnya mereka mikir dulu, ini bukan bahan candaan. Nggak ada empati sama sekali ! TLL," ucap akun X @_BungA
Atas kejadian itu, Ustaz Adi Hidayat pun ikut menyoroti kasus remaja yang ternyata masih Sekolah Menengah Pertama (SMP) 216 Jakarta.
Ustaz Adi Hidayat dalam YouTubenya menyinggung, bagaimana peran Sekolah seharusnya, memberikan penjelasan informasi terkait negara Palestina seperti apa.
Juga kasus yang ada di Sosial Media beredar seputar Palestina itu bagaimana. Agar anak-anak tak salah menafsirkan.
"Mudah-mudahan menjadikan kita tetap tegar semakin berkemajuan, dan lebih daripada itu saya kira ini menjadi catatan bagi sekolah," kata Ustaz Adi dikutip Sabtu (15/6/2024)
"Sekolah telah memberikan klarifikasi tapi tambahan informasi itu penting. Agar anak-anak tidak salah menafsirkan," pesannya
Bukan hanya itu, Ustaz yang akrab disapa UAH ini juga menyinggung agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga membuat sebuah kurikulum lebih baik.
"Juga yang lebih penting adalah untuk Kementerian terkait kementerian pendidikan, saya kira harus mau dibawa ke mana pendidikan kita ini, karena gejolak dampak-dampak dari hasil pendidikan," sambung Ustaz Adi Hidayat
"Hasil pendidikan yang mungkin mesti bukan sekedar bicara tentang kurikulum, tapi juga tentang tentang karakter kebangsaan kita menghadapi tantangan Global ya dan sebagainya," jelas UAH. (klw)