Kemenkes RI Ingatkan Kewaspadaan Covid-19 Varian Baru KP.1 dan KP.2, Jemaah Haji Indonesia Jangan Lupa Prokes Ya.
Sumber :
  • dok.Kementerian Kesehatan

Kemenkes RI Ingatkan Kewaspadaan Covid-19 Varian Baru KP.1 dan KP.2, Jemaah Haji Indonesia Jangan Lupa Prokes Ya

Jumat, 24 Mei 2024 - 08:59 WIB

Jakarta, tvOnenews.com- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan peringatan terhadap Covid-19 varian baru KP.1 dan KP.2. Hal ini juga perlu diwaspadai oleh jemaah haji indonesia, karena ibadah di Tanah Suci bertemu dari berbagai negara, seperti Singapura.


Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, Covid-19 varian KP.1 dan KP.2 sedang enyebar di Singapura. Subvarian yang merupakan turunan dari Omicron JN.1.


Diketahui, secara global, subvarian JN.1 telah mendominasi di sebagian besar negara (54,3%). Secara lokal, proporsi gabungan KP.1 dan KP.2 saat ini mencapai lebih dari 2/3 kasus COVID-19 di Singapura.


Pemerintah Singapura melaporkan proporsi sublineage didominasi oleh sublinegae KP.1 dan KP.2. Belum ada indikasi, baik di global ataupun di lokal Singapura, bahwa dua subvarian ini menjadi lebih menular ataupun menjadi lebih dapat menyebabkan sakit berat, dibandingkan dengan varian yang lainnya,” ujar dr Syahril dalam keterangannya, Jumat (24/5/2024)


Hal terpenting juga, kalau varian baru KP.1 dan KP.2 ini juga mulai menyebar ke berbagai negara, selain Singapura yaitu Thailand, Kamboja, dan Malaysia.

 

Namun, untuk di Indonesia sendiri dipastikan belum ditemukan, katanya.


"Sampai Mei 2024, kasus COVID-19 yang beredar di Indonesia didominasi oleh subvarian Omicron JN.1.1, JN.1, dan JN.1.39. Kalau subvarian KP, belum ditemukan,” jelas Syahril.

Peringatan atas subvarian ini, sebelumnya juga disampaikan oleh Ahli Epidemiologi dr. Dicky Budiman mengimbau agar jemaah haji ataupun umrah indonesia tetap mengenakan masker selama di Tanah Suci.

Epidemiolog Universitas Griffith, Australia ini juga berpesan agar senantiasa tetap menjaga kesehatan serta kebersihan tangan. Menurutnya, potensi penularan di Arab Saudi ada karena jemaah yang datang dari berbagai negara.

"Potensinya tentu ada. Apalagi Singapore juga Australia dan eropa memiliki warga muslim yang beribadah haji," ujar dr Dicky kepada tvonenews.com, Senin (20/5/20214). (klw).

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral