news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Jemaah haji tunanetra, Suroso (84) berangkat menuju Tanah Suci berkat usaha anak solehah.
Sumber :
  • MCH 2024

Kisah Jemaah Haji Tunanetra ini Sukses Wujudkan Impiannya ke Tanah Suci Berkat Anak yang Solehah

Kisah jemaah haji tunanetra, Suroso (84) layak menjadi inspirasi karena sang anak yang solehah, Sukanti (41) selalu berusaha agar sang ayah pergi ke Tanah Suci.
Rabu, 22 Mei 2024 - 15:48 WIB
Reporter:
Editor :

Madinah, tvOnenews.com - Seorang anak solehah bernama Sukanti (41) menyampaikan rasa bahagia bisa pergi ibadah haji bersama ayahnya, Suroso.

Kisah jemaah haji itu layak menjadi inspirasi karena mempunyai cita-cita agar sang ayah, Suroso (84) yang memiliki keterbatasan tunanetra bisa berangkat haji.

"Sejak ayah mengungkapkan ingin berhaji, di situlah saya membulatkan niat untuk bisa memberangkatkan beliau. Apapun saya lakukan," ujar Susanti saat ditemui di penginapan hotel di kawasan Syimaliah, Madinah, Rabu (22/5/2024).

Sebelum ia berbagi kebahagiaannya, anak solehah itu sedang menyiapkan segala kebutuhan ayahnya.

Termasuk persiapan kebutuhan sebelum beribadah di Masjid Nabawi yang memang kebetulan dekat dari penginapan hotelnya.


Jemaah haji tunanetra, Suroso (84) dan sang anak solehah, Sukanti (41). (MCH 2024)

Ia mengatakan sebenarnya keinginan Suroso pergi haji sudah sangat lama.

Hal ini mengingat istri Suroso, Mardiyah (75) ternyata sudah pernah ibadah haji lebih dulu dari suaminya.

Ia menjelaskan niat Suroso agar pergi haji dan hanya ingin melihat Ka'bah semakin menguat sejak enam tahun lalu di tengah keterbatasan ayahnya yang tunanetra.

"Beliau bilang. Saya sudah tidak bisa lihat apa-apa. Saya hanya ingin bisa melihat kakbah dan berhaji. Tidak ada lagi yang saya inginkan selain itu," jelasnya.

Wanita asal Kebumen itu mengatakan dirinya tidak mudah untuk mewujudkan cita-cita ayahnya menuju Tanah Suci.

Sebab, Suroso pernah mencari nafkah dan tinggal di Malaysia demi menghidupi seluruh keluarganya.

Tekad Suroso semakin menguat, Sukanti menemani ayahnya melakukan pendaftaran haji pada 2018.

"Awalnya saya tanya ke petugas pendaftaran. Apakah saya bisa menemani bapak. Oleh petugas diperbolehkan," tuturnya.

Dari situlah Sukanti selalu berikhtiar dengan cara menyisihkan setiap penghasilannya dalam pelunasan ibadah haji.

Pada akhirnya Sukanti dan Suroso mendapat jatah kuota sebagai jemaah haji 2024 dan sang ayah masuk dalam kuota prioritas lansia.

Ia merasa kaget jarak waktu pendaftaran sangat berdekatan karena hanya butuh menunggu enam tahun dari 2018 ke 2024.

Biasanya orang yang telah mendaftar haji harus menunggu kurang lebih selama 10 tahun.

"Saya baru dapat panggilan setelah lebaran lalu," ungkapnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral