- Tangkapan layar TikTok/@komariyah.idiwscn
Film Vina: Sebelum 7 Hari Tayang di Bioskop Viral, Benarkah Vina Mati Syahid? Ini Pandangan Buya Yahya Tentang Kasus Pembunuhan
Dilansir tvOnenews.com dari akun TikTok @komariyah.idiwscn, tewasnya Vina berhubungan dengan pertanyaan jemaah kepada pendakwah Buya Yahya terkait korban pengeroyokan hingga meninggal dunia.
Video ceramah Buya Yahya terkait kasus pembunuhan menghubungkan kisah dialami Vina melalui sinopsis Film Vina: Sebelum 7 Hari. (Tangkapan layar TikTok/@komariyah.idiwscn)
Lantas, apakah kasus pembunuhan Vina merupakan mati syahid? Mari simak penjelasan Buya Yahya mengenai hal tersebut di sini.
Buya Yahya menjelaskan bahwa, orang yang menjadi korban pengeroyokan hingga pemerkosaan salah satu golongan mati syahid karena sudah dizolimi oleh orang lain.
"Anak Anda mati syahid, dizalimi mati syahid. Bukan sekadar itu, dosanya dihapus," kata Buya Yahya.
Tak hanya itu saja, korban pembunuhan tersebut akan memperoleh pahala yang dimiliki para pelakunya.
"Agar tumpahannya pahala orang berbuat zalim akan ditumpahkan kepada anak Anda (korban pembunuhan)," tuturnya.
Pendakwah itu memahami korban pembunuhan tersebut akan menimbulkan simpati dari orang lain.
"Di hadapan Allah sangat mulia. Sedetik saat dicabut nyawanya saat itu menemukan kenikmatan. Kabar gembira buat Anda seorang ibu yang punya anak mati syahid," jelasnya.
Meski ia tahu bahwa, dari kasus pembunuhan tersebut menimbulkan kesedihan, terutama dialami oleh keluarga korban.
"Memang kesedihannya manusia sedih, akan tapi kalau merenung sejendak saja anakku saat ini lebih indah jauh lebih indah daripada seandainya aku manja di dunia dengan kekayaan yang melimpah," paparnya.
"Kenapa? Keindahan yang luar biasa. Tidak bisa dibandingkan keindahan saat ini," sambungnya.
"Kabar gembira buat Anda yang punya anak meninggal dalam keadaan dianiaya, dia mulia, tidak ada dosa, terhapus dosanya," tambahnya.
Ia menyampaikan bahwa, sang ibu juga akan masuk ke dalam surga apabila anaknya meninggal dunia dalam mati syahid.
Meski begitu, ia memahami tidak ada satu orang tua pun yang menginginkan buah hatinya meninggal dalam tragis.
"Mungkin menjadi dendam yang berkepanjangan atau mungkin menjadi depresi yang merugikan," katanya.
"Hibur hati Anda dengan yang disampaikan anak Anda, dia mulia, jauh lebih indah daripada saat dipelukkan Anda di pangkuan Anda. Semoga Allah mengampuni semuanya," lanjutnya.