- ANTARA/Umarul Faruq/pras
Jemaah Haji 2024 Asal Indonesia Wajib Tahu! Dokter Imbau Bawa Obat-obatan Selama di Arab Saudi
Madinah, tvOnenews.com - Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daerah Kerja Madinah, Dokter Leksmana mengimbau para jemaah haji 2024 asal Indonesia harus bawa obat-obatan.
Dokter Leksmana menyarankan sejumlah obat-obatan dibawa para jemaah asal Indonesia demi kesehatan mereka selama ibadah haji 2024.
"Gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sakit perut, yang disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai perlu diwaspadai," jelas Dokter Leksmana di Madinah, Arab Saudi, Jumat (10/5/2024).
Kesehatan jemaah haji 2024 menjadi faktor penting dan pusat perhatian utama berbagai pihak, terutama saat mereka di Arab Saudi.
Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) telah mencatat beberapa penyakit yang sering dialami jemaah.
Petugas haji 2024 Indonesia di Arab Saudi akan memberikan pelayanan kepada jemaah. (Media Center Haji)
Banyak penyakit yang rentan mengganggu kesehatan jemaah selama di Tanah Suci.
"Ada beberapa penyakit yang sering dialami jamaah haji, yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), diakibatkan karena kerumunan besar jamaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah," paparnya.
Dokter Leks sapaan akrabnya mengatakan penyakit yang paling sering dialami para jemaah adalah dehidrasi.
Pernyataan Dokter Leks mengingat cuaca panas di Arab Saudi semakin meningkat sampai tembus 40 derajat celcius.
"Hal ini dikarenakan cuaca panas di Makkah dan Madinah," katanya.
Pendapat Dokter Leks serupa dengan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang memberikan kabar cuaca Arab Saudi terbaru tembus 40 derajat celcius.
Apalagi dari data Kemenag telah mencatat sebanyak 45.000 calon jemaah haji reguler tahun 2024 berasal dari usia 65 tahun ke atas.
Dokter Leksmana menjelaskan beberapa penyakit yang disebabkan cuaca panas di antaranya penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas hingga luka dari gesekan pakaian.
"Penyakit menular, seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya karena interaksi dengan jamaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda juga perlu diantisipasi," tuturnya.
Tak hanya itu, jemaah juga berpotensi alami penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, atau peyakit jantung.
Penyebabnya karena jemaah haji mengalami perubahan pola makan, stres selama perjalanan yang menyebabkan mereka kurang istirahat.
"Serta trauma atau cedera, terutama karena kerumunan besar dalam melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah," pungkasnya.
Ia akhirnya merekomendasikan bawa obat antidiare, pencernaan, pereda nyeri, alergi, masalah kulit, flu dan batuk hingga obat sebagai upaya pencegahan penyakit. (hap)