- freepik
Ustaz Adi Hidayat Sarankan Bayar Utang Puasa Ramadhan Dulu Baru Lakukan Puasa Syawal: Kita Tak Tahu Kapan Ajal Datang!
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menyarankan kepada setiap Muslim yang masih memiliki utang puasa Ramadhan, sebaiknya dahulukan membayar atau qadha daripada puasa syawal.
“Memang benar qadha puasa ini masih bisa dikerjakan hingga bulan Syaban tahun depan, namun kita tak tahu kapan ajal datang,” sarannya, dikutip tvOnenews.com dari ceramah beliau di kanal YouTube miliknya.
“Daripada berpulang dengan status berutang, maka lebih baik selesaikan qadha dulu baru kemudian mengerjakan puasa sunnah Syawal, dengan waktu yang tersisa dan dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah SWT,” sambungnya.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mengatakan bahwa sebuah kemuliaan dilihat oleh Allah SWT dari niat.
“Dan juga kepentingan hati Anda,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan bahwa Allah SWT tidak akan asal dalam menghukum seorang muslim.
Namun Allah SWT akan melihat dari niat dan perbuatan seseorang tersebut.
"Mari kita optimis memaksimalkan tujuan dan niat kita, optimis dalam berikhtiar, semoga Ramadhan yang telah ditunaikan bisa diikuti dengan kesempurnaan penunaian puasa selama 6 hari di bulan Syawal,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Puasa Syawal Artinya Puasa Selama Setahun?
Ustaz Adi Hidayat Sarankan Bayar Utang Puasa Ramadhan Dulu Baru Lakukan Puasa Syawal: Kita Tak Tahu Kapan Ajal Datang! (Sumber: freepik)
Ustaz Adi HIdayat kemudian menjelaskan bahwa puasa enam hari setelah Ramadhan dapat dijelaskan secara tekstual dan kontekstual.
Pertama maksud hal tersebut secara tekstual adalah puasa ramadhan lalu ditambah enam hari di syawal jika dihitung maka kebaikannya sama dengan setahun.
“Ada ulama yang melogikakan dengan menghitung, jika menjalankan puasa Ramadhan, setiap hari dapat 10 kebaikan, maka jika dikalikan dengan 29 atau 30 artinya setelah selesai bulan Ramadhan maka nilai kebaikannya 30 dikali 10, maka total 300,” jelasnya.
“Kemudian 300 ditambah dengan 6 hari puasa Syawal. 6 hari dikali 10 sama dengan 60 kebaikan, jika ditotal 300 ditambah 60 maka 360 kebaikan,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Sementara dalam hitungan kalender, setiap tahun ada sekitar 366 hari.
Maka angka kebaikan di atas mendekati jumlah hari dalam setahun.
“Mendekati hitungan setahun,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Sementara menurut Ustaz Adi Hidayat, jika dibahas berdasarkan kontekstual, kebaikan senilai setahun itu adalah jika seseorang dapat menjaga ritme ibadahnya hingga 11 bulan berikutnya.
“Orang-orang yang konsisten menunaikan ibadah Ramadhannya lalu ia menyempurnakan ibadah ramadhan itu dengan bersyukur kepada Allah dengan meningkatkan ibadahnya,” katanya.
Keutamaan Puasa Syawal
Ustaz Adi Hidayat lalu menjelaskan bahwa informasi penting tentang Syawal ini disampaikan oleh salah seorang sahabat bernama Ayub al Ansori.
Informasi tersebut dirangkum oleh Imam Muslim dalam sebuah kitab shahih dengan nomor hadits 1164.
Rasulullah bersabda,
Pertama, Rasulullah SAW memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada umat muslim agar mereka dapat menyempurnakan amalannya dengan berpuasa selama 6 hari di bulan syawal.
Nilai pahala seseorang yang mengerjakan puasa syawal selama 6 hari setara dengan satu tahun dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-An'am Ayat 160:
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
Artinya: Barangsiapa berbuat kebaikan akan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan akan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikitpun tidak dirugikan (dizalimi).
Niat Puasa Syawal
Ustaz Adi Hidayat Sarankan Bayar Utang Puasa Ramadhan Dulu Baru Lakukan Puasa Syawal: Kita Tak Tahu Kapan Ajal Datang! (Sumber: istockphoto)
Mending Bayar Utang Puasa Ramadhan Dulu Atau Langsung Puasa Syawal? Kata Ustaz Firanda Andirja Ternyata Baiknya Begini... (Sumber: freepik)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT
Itulah saran dari Ustaz Adi Hidayat mengenai puasa syawal.
Semoga artikel ini bermanfaat dan disarankan bertanya langsung kepada para ulama atau ahli agama Islam.
Wallahua'lam
(put)