- Tangkapan Layar/YouTube Adi Hidayat Official
Kenapa Puasa Syawal Disamakan dengan Puasa Selama 1 Tahun? Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat Karena Begini…
Jakarta, tvOnenews.com - Setelah Ramadhan, seluruh umat muslim kini memasuki bulan yang bernama Syawal.
Bulan ke-10 dalam kalender hijriah ini memiliki keistimewaan.
Salah satu keistimewaan dari puasa enam hari di bulan Syawal adalah nilai yang dianggap setahun penuh.
Bagaimana bisa puasa enam hari di bulan Syawal namun dinilai dengan setahun penuh?
Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat yang dirangkum oleh tvOnenews.com dari ceramah beliau di kanal YouTube miliknya.
“Barang siapa puasa Ramadhan kemudian diikuti dengan menunaikan puasa sunnah di bulan Syawal sebanyak enam hari,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
“Seakan-akan orang yang menyempurnakan puasa ramadhan lalu ditambah puasa enam hari di bulan Syawal itu, seperti ia menyempurnakan puasa sepanjang tahun,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi HIdayat kemudian menjelaskan bahwa puasa enam hari setelah Ramadhan dapat dijelaskan secara tekstual dan kontekstual.
Pertama maksud hal tersebut secara tekstual adalah puasa ramadhan lalu ditambah enam hari di syawal jika dihitung maka kebaikannya sama dengan setahun.
“Ada ulama yang melogikakan dengan menghitung, jika menjalankan puasa Ramadhan, setiap hari dapat 10 kebaikan, maka jika dikalikan dengan 29 atau 30 artinya setelah selesai bulan Ramadhan maka nilai kebaikannya 30 dikali 10, maka total 300,” jelasnya.
“Kemudian 300 ditambah dengan 6 hari puasa Syawal. 6 hari dikali 10 sama dengan 60 kebaikan, jika ditotal 300 ditambah 60 maka 360 kebaikan,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Sementara dalam hitungan kalender, setiap tahun ada sekitar 366 hari.
Maka angka kebaikan di atas mendekati jumlah hari dalam setahun.
“Mendekati hitungan setahun,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Sementara menurut Ustaz Adi Hidayat, jika dibahas berdasarkan kontekstual, kebaikan senilai setahun itu adalah jika seseorang dapat menjaga ritme ibadahnya hingga 11 bulan berikutnya.
“Orang-orang yang konsisten menunaikan ibadah Ramadhannya lalu ia menyempurnakan ibadah ramadhan itu dengan bersyukur kepada Allah dengan meningkatkan ibadahnya,” katanya.
Syukur yang dimaksud kata Ustaz Adi Hidayat adalah ketika kita mampu meningkatkan ibadah saat Ramadhan dan mampu istiqomah.
“Syukur ketika diberikan kemampuan untuk meningkat ibadah saat ramadhan adalah berupaya menjaga ritme ibadah itu sehingga tetap berjalan baik usai Ramadhan, meski tak seoptimal Ramadhan,” ujar Ustaz Adi Hidayat.