- tim tvOne/Kiki
Masjid Perdipe Saksi Penyebaran Islam di Kota Pagaralam Sumatera Selatan Pada Abad ke-15 Tahun 1479 Masehi
Pagaralam, tvOnenews.com - Masjid Pardipe yang dibangun oleh Puyang Awak sejak tahun 1479 Masehi dikenal sebagai masjid tertua di Jagat Besemah Libagh Semende Panjang dan Sumatera Bagian Selatan.
Masjid Pardipe juga menjadi penyebaran peradaban Agama Islam pertama di Bumi Besemah.
Hal ini di ungkapkan oleh tokoh masyarakat setempat atau keturunan dari Puyang Awak itu sendiri yaitu Bujang Kornawi.
Cikal bakal penyebaran Agama Islam di Pagaralam dan sekitarnya terbukti dengan adanya masjid yang berada di Dusun Perahu Dipo Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan ini dikenal juga dengan sebutan Masjid Puyang Awak yang dibangun pada abad ke 15.
Masjid ini beratapkan genteng tanpa adanya dinding.
Menurut Bujang Kornawi, Syech Nuqadim Al-Baharudin merupakan nenek moyangnya yang berasal dari Pulau Jawa dikenal dengan sebutan Puyang Awak yang menyebarkan Agama Islam di Tanah Besemah pada ratusan tahun lalu.
"Pada waktu itu, kehidupan masyarakat Besemah begitu liar, di samping kepercayaan masyarakat yang menyembah banyak tuhan juga mempercayai banyak roh atau kepercayaan animisme," ungkap laki-laki yang berusia 76 tahun ini, dikutip Rabu (3/4/2024)
Dijelaskan Bujang Kornawi, Besemah adalah tempat yang tepat bagi Puyang Awak untuk menyampaikan nilai-nilai Ajaran Al Qur'an pada abad ke 15 saat itu.
"Puyang Awak dikenal sebagai Hafal Al Qur'an dan memahami maksud dan tujuan dari isi kitab suci tersebut," ungkapnya
Adapun lima orang pendiri Jagat Besemah Libagh Semende Panjang tersebut setelah meninggal dunia dimakamkan di sekitar Masjid Perdipe ini, yaitu Puyang Kejabang dimakamkan di sebelah Timur Masjid, Puyang Mas Penghulu dimakamkan di sebelah barat masjid.
Puyang Perikse Alam dimakamkan di sebelah Selatan Masjid. Puyang Lurus dimakamkan di sebelah Utara Masjid.
"Adapun Puyang Awak tidak meninggal dunia di Perdipe atau di Pagaralam, setelah beliau berhasil mendirikan Jagat Besemah Libagh Semende Panjang, dan suda berjalan dengan sebagaimana yang beliau harapkan. Kemudian beliau melanjutkan perjalanan kembali mencari daerah-daerah yang masih perlu diislamkan atau menyebarkan Agama Islam," ungkapnya.