Masjid Agung Lamongan, Jawa Timur.
Sumber :
  • tim tvOne/moch mahrus

Mengenal MAL, Masjid Agung Lamongan Tertua Sejak Tahun 1908

Selasa, 2 April 2024 - 10:16 WIB

Lamongan, tvOnenews.com - Masjid Jami Agung Lamongan, salah satu masjid di Kabupaten Lamongan yang berkaitan erat dengan sejarah Lamongan.

Masjid yang didirikan pada tahun 1908 dengan gaya arsitektur Jawa yang khas itu menyimpan Candra Sengkala berdirinya Kabupaten Lamongan. 

Lokasi Masjid Agung Lamongan (MAL) ini memang berada di pusat kota dimana pembangunannya tidak bisa dilepaskan dari tata ruang kota di masa lalu, dimana lun-alun sebagai pusatnya.

Ya, Masjid Agung Lamongan ini berada di sebelah barat alun-alun kota Lamongan.

Saat ini, Masjid Agung sudah dipagar menjadi lebih modern dengan ciri khas menara kembar.

"Masjid Agung Lamongan ini didirikan pertama kali pada tahun 1908. Pada saat itu masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Jawa, yaitu beratap tumpang 3 yang mengandung arti iman, islam dan iksan," kata Sekretaris Takmir Masjid Agung Lamongan, HM Yunani CH, dikutip Selasa (2/4/2024).

Terdapat dua menara kembar di depan masjid agung Lamongan yaitu dengan ketinggian 53 meter, menurut Yunani, dibangun pada tahun 2012 dan ketinggian menara tersebut disesuaikan dengan usia Nabi Muhammad SAW saat hijrah.

Beberapa kali renovasi dilakukan terhadap masjid ini sejak awal didirikan hingga ke bentuknya yang sekarang, namun tetap mempertahankan sejumlah benda yang adalah objek cagar budaya, yaitu dua buah gentong, dua buah batu pasujudan (Prasasti) yang berada di depan masjid.

"Dua gentong air dan 2 batu pasujudan tersebut masih ada di depan masjid dan konon katanya gentong dan batu pasujudan tersebut berkaitan erat dengan kisah Panji Laras dan Panji Liris dengan Andansari dan Andanwangi, Wallahu alam," ujarnya. 

Masuk ke dalam masjid, kita akan melihat di tengah-tengah bangunan masjid ini masih mempertahankan bangunan asli atau bangunan awal ketika masjid ini didirikan, yaitu tiang besar penyangga masjid yang terbuat dari kayu jati.

Menara awal yang dibangun pada sekitar tahun 1970-an juga masih tetap dipertahankan. Lokasi azan yang berada di loteng atau ketinggian juga masih ada meski sudah tidak digunakan kembali. 

"Ada beberapa kali pengembangan dengan tetap mempertahankan nilai awal hingga ke bentuk seperti yang ada saat ini," paparnya.

Selain itu, di dalam masjid ini juga terdapat mushaf Al Quran terbesar yang berada di sisi kanan masjid. mushaf Al Quran ini memiliki ukuran 240x155 sentimeter buah karya dari Ustaz Rusdi Aliuddin, pengasuh Madrasah Diniyah Nurul Iman, Desa Sidorejo, Kecamatan Deket.

Mushaf Alquran yang memiliki ketebalan 17 cm itu memiliki berat sekitar 350 kg dan untuk melindungi mushaf Al Quran raksasa itu disimpan dalam kotak kaca.

"Setiap hari mushaf Al Quran besar itu selalu dibaca," imbuhnya. 

Masjid Agung Lamongan yang berada di jantung kota Lamongan ini menjadi satu dari sekian masjid di Lamongan yang kerap menjadi jujugan wisata religi di Lamongan.

Lokasinya yang strategis dan keindahan arsitekturnya membuat kita kerasan untuk berlama-lama di masjid ini. Disamping itu kini masjid agung terus berbenah.

Kalau dulunya pusat masjid berada di empat tiang itu, kini diperluas ke barat masjid dengan pembangunan mimbar masjid serta teras masjid. (mmr/gol/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
10:31
01:52
01:42
02:09
03:10
Viral