- YouTube Adi Hidayat
Perempuan Rutin Lakukan Shalat 5 Waktu Berjamaah di Masjid, Memangnya Boleh? Ustaz Adi Hidayat Beri Jawaban Begini, Katanya...
Jakarta, tvOnenews.com - Bagaimana hukum jika seorang perempuan rutin melakukan shalat lima waktu berjamaah di masjid? Ustaz Adi Hidayat punya jawabannya.
Shalat merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam baik itu perempuan ataupun laki-laki. Selain itu ada pula anjuran untuk melakukan shalat jamaah di masjid.
Namun, kadang perempuan bingung apakah boleh rutin melakukan shalat di masjid. Sebab, ada beberapa ujaran-ujaran di masyarakat yang menyarankan sebaiknya ibadah di rumah.
Walaupun demikian, tentunya tidak jarang perempuan ingin melakukan shalat jamaah di masjid.
Tidak sedikit juga perempuan yang sehari-hari melakukan shalat lima waktu secara rutin di masjid.
Lantas, apakah perempuan yang rutin shalat di masjid sebenarnya diperbolehkan? Bukankah ada hadis yang mengatakan perempuan diutamakan lakukan ibadah di rumah saja?
Dikutip dari YouTube MANG IONE berdasarkan jawaban Ustaz Adi Hidayat, ternyata begini penjelasan mengenai boleh tidaknya perempuan shalat lima waktu di masjid secara rutin.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, hadis yang mengatakan perempuan utamanya shalat di rumah memang benar.
Tetapi, perlu dilihat juga kapan waktu hadis tersebut hadir di masyarakat.
Sebab, hal itu sangat mempengaruhi konteks dan apakah hadis itu bisa dilakukan atau tidak.
"Ya keutamaan masjidnya perempuan itu yang terbaik itu di tengah-tengah rumahnya. Di dalam ruangan rumahnya, bahkan di hadis lain, di kamar itu lebih bagus," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Selain hadis yang menganjurkan perempuan untuk shalat di rumah, ada pula hadis lain yang justru menyarankan dan memotivasi agar tetap beribadah ke masjid.
Ia melanjutkan, hadis itu memang ada namun muncul pada suatu masa ketika perempuan tidak aman terlalu lama di luar rumah.
Pada awal masjid-masjid dibangun, orang-orang mulai beribadah bersama-sama.
Maka, selanjutnya ada tiga sifat yang membuat perempuan shalat di rumah nilainya sama dengan laki-laki di masjid.
1. Ada Kewajiban yang Tak Bisa Ditinggalkan Bagi Perempuan di Rumah
Sifat pertama, kata Ustaz Adi Hidayat, adalah ketika perempuan memiliki kewajiban di dalam rumahnya yang sangat penting.
Sehingga, prioritas perempuan adalah di dalam rumah untuk menyelesaikan kewajiban itu.
"Misal, dia baru punya anak yang diberikan ASI, atau anak yang harus dirawat yang kalau dibawa ke masjid justru bisa memberikan gangguan kepada orang shalat yang lain," kata dia.
Jika membawa anak yang berisiko masih sering menimbulkan keributan, bisa jadi justru mengganggu ibadah orang lain di dalam masjid.
Mengajak anak ke masjid memiliki caranya sendiri. Bukan langsung mengajak anak datang tanpa persiapan.
Sebelum ke masjid saat shalat, anak yang masih kecil mestinya diperkenalkan tempat ibadah terlebih dulu.
Sehingga, ketika anak datang ke masjid ia sudah memahami bahwa itu bukan tempat untuk bermain.
2. Adanya Fitnah Bagi Perempuan di Jalan
Ustaz Adi Hidayat menambahkan, perempuan dianjurkan shalat di rumah jika di luar masih rawan fitnah bagi mereka.
Fitnah bagi perempuan di luar ini muncul pada masa Nabi membangun Masjid Nabawi.
Di masa itu, bahkan ada anjuran agar tidak keluar ke masjid larut malam.
Ketika perempuan keluar, langsung akan diganggu oleh orang jahat di luar.
"Begitu keluar, sering diganggu oleh preman-preman Madinah," kata Ustaz Adi Hidayat menjelaskan.
3. Tidak Ada Tempat untuk Perempuan di Masjid
Perempuan dianjurkan untuk beribadah shalat di rumah jika di masjid tidak ada tempat khusus.
Sebab, shalat di masjid justru akan mempersulit perempuan karena t
Jika ketiga hal yang sudah dijelaskan tidak ada, maka perempuan hukumnya ke masjid sama dengan laki-laki.
"Tandanya sudah ada shaf yang rapi, aman di jalannya. Kemudian di rumahnya pun tidak ada tugas yang menuntut perempuan ada di rumah, maka kalau kondisinya aman seperti itu, terbebas dari tiga hal yang demikian, maka hukum ke masjid itu utamanya sama dengan laki-laki," kata Ustaz Adi Hidayat.
Bahkan, ia melanjutkan, ketika suami mengajak istri untuk ikut shalat berjamaah di masjid, hal ini menjadi sangat baik.
"Kalau bisa sekeluarga supaya keluarga itu bisa kenal dengan masjid. Anak-anaknya dibawa berangkat semua," kata dia lagi.
Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, tempatkanlah hadis sesuai dengan makna dan konteksnya, terkhusus mengenai perempuan yang shalat lima waktu di masjid. (iwh)