- Istimewa
Kisah Jusuf Hamka Menjadi Mualaf, Langsung Diislamkan Buya Hamka dan Menjadi Anak Angkatnya
Mendengar penjelasan Jusuf Hamka, sang ibu justru berbalik mendukungnya, bahkan berpesan agar menjadi muslim yang baik.
"Oh lu mau masuk islam? ya udah jadi islam yang baik," lanjut Jusuf Hamka menirukan kata-kata ibunya.
Bertemu Buya Hamka dan Diislamkan
Buya Hamka, Tokoh Islam
Singkat cerita, usai di sunat Jusuf Hamka kembali ke Jakarta dan bertemu dengan tokoh islam ternama Buya Hamka.
Pertemuanya dengan Buya Hamka, menjadi pertemuan yang tidak direncanakan. Jusuf Hamka yang memang berkeinginan masuk islam terus mencari tahu bagaimana masuk islam, hingga dirinya menemukan berita seorang mualaf di sebuah majalah.
Sampai akhirnya ia mendatangi tempat itu yang ternyata adalah kediaman Buya Hamka.
"Setelah itu saya liat di majalah bahwa ada orang masuk Islam, orang Samarinda," imbuhnya.
"Kemudian saya coba tanya ke Al-Azhar, saya ketemu Ustaz Jairi, sekretaris masjidnya," lanjutnya.
"Tau-tau saya dibawa ke rumah sebelah, rumahnya Alm Buya Hamka," lanjutnya lagi.
Kemudian, saya pun diajak ke sebuah rumah, yang belakang saya tahu ternyata itu rumah Buya Hamka. Lalu, Jusuf Hamka pun dipertemukan dengan Buya hamka.
"Akhirnya dibawa ke sana, ditanya nak mau apa, saya mau masuk Islam, yakin kamu mau masuk Islam, yakin saya bilang, tapi saya mau tahu dulu syaratnya apa, syaratnya dua kalimat syahadat, katanya," jelas Jusuf.
Jusuf hamka, Bos jalan tol yang menjadi mualaf
Usai semua penjelasan terkait syarat masuk islam diterima Jusuf Hamka, ia pun pamit pulang dan berjanji akan kembali lagi esok mengucapkan dua kalimat syahadat.
Sayangnya, rencana Jusuf Hamka pun tak diijinkan oleh Buya Hamka, dan alasannya membuat bos jalan tol ini terkesan.
"Terus saya bilang yaudah saya hafalin dulu ya, besok saya kembali lagi," jelasnya.
"Gaboleh nak, kamu harus hari ini, kok maksa, saya bukan maksa nak kamu harus ngerti, barangsiapa didatangi orang mau masuk Islam, terus saya tunda sampai berapa hari," sambungnya.
"Misalnya dia pulang, dia kenapa-napa, kecelakaan, terus dia meninggal dalam arti kata non muslim, dalam arti mati kafir, itu yang dosa Buya Hamka," katanya lagi.