- ANTARA
Wadai Talam, Kue yang Memanjakan Lidah Para Pemburu Takjil di Samarinda
Samarinda, tvOnenews.com -Setiap sore pada bulan Ramadhan, warga Samarinda, Kalimantan Timur, ramai hilir mudik sembari menunggu waktu berbuka puasa. Ada yang sekadar nongkrong di taman kota, taman di tepian Sungai Mahakam, hingga menyerbu kuliner takjil dengan beraneka kue yang dijajakan di sisi jalan, maupun wisata belanja Ramadhan setempat.
Namun, ada satu ruas jalan yang tak hanya menawarkan kolak dan gorengan biasa. Di kaki Jembatan Arif Rahman Hakim, Jalan Biawan, Samarinda, setiap Ramadhan kawasan itu menjelma menjadi surga bagi para pecinta kuliner tradisional, khususnya kue-kue basah. Kue-kue yang harum itu menggoda para pengunjung dengan memadati kawasan ini. Aroma pandan dan gula merah mendominasi, membius para pemburu takjil dengan pesona kelegitannya. Itulah penganan yang orang lokal menyebutnya wadai talam.
Puluhan pedagang wadai talam sore itu berjejer rapi, dengan suguhan berwarna-warni. Tak hanya varian klasik pandan dan santan, wadai talam modern seperti durian, keju, hingga blueberry pun turut menggoda pandangan. Di antara keramaian ini, lapak Hajah Ana tak pernah sepi pembeli. Antrean mengular, para bocah tak sabar menenteng wadah berisi kue talam buatan sang legenda.
"Tahun ini ramai sekali," ujar Hajah Ana semringah. Wajahnya berbinar meski guratan lelah tak bisa disembunyikan. Ia meneruskan, "Di momen Ramadhan ini, orang kangen suasana ngabuburit sambil jajan wadai talam."
Ya, jajanan wadai talam tak hanya soal berbuka. Ini adalah tradisi, kebiasaan tahunan yang digemari warga Samarinda. Para ibu hingga pemuda bergerombol, bercanda riang sambil memilih kue. Ibu-ibu berbelanja sambil bertukar cerita tentang menu sahur. Aroma manis berpadu dengan semangat kebersamaan, membuat Jalan Biawan bertransformasi menjadi ruang interaksi yang hangat.
Sebagian orang menyebutnya "Kampung Wadai Talam", bukan hanya domain kue talam. Di sinilah panggung jajanan tradisional digelar. Ada juga klepon hijau yang menguarkan aroma kelapa, hingga risoles dan lumpia yang digoreng dadakan, siap memanjakan lidah. Harganya pun ramah di kantong, tak sampai membuat dompet jebol.