Wali Songo.
Sumber :
  • pinterets

Mengenal Sunan Muria, Sosok Wali Songo yang Mengubah Tradisi Sesajen di Indonesia

Sabtu, 16 Maret 2024 - 13:04 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Wali Songo adalah sembilan sunan yang berperan besar dalam penyebaran Islam, khususnya di Tanah Jawa.

Dimana saat itu tradisi di Jawa yang masih sangat kental dilakukan, salah satunya adalah sesajen.

Sunan Muria merupakan anggota Wali Songo yang paling muda.

Wali Songo yang satu ini dikenal memiliki banyak metode dalam mengajarkan ajaran islam.

Sunan Muria adalah Wali Songo yang mampu mengakulturasi budaya Jawa dan Islam saat berdakwah di Gunung Muria.


Masjid Peninggalan Sunan Muria yang Berada di Puncak Gunung (Sumber: tim tvOne/Galih)

Sunan Muria merupakan putra dari Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh.

Sunan Muria memiliki nama asli Raden Umar Sai.

Sunan Muria sering dipanggil dengan nama Prawoto. 

Sunan Muria lahir pada tahun 1450M di Jawa Tengah.

Selain dikenal dengan Walisongo yang paling muda, Sunan Muria merupakan tokoh dalam Kerajaan Demak.

Setelah beranjak dewasa Sunan Muria menikah dengan putri dari Raden Usman Haji yang bernama Dewi Sujinah.

Sementara Raden Usman Haji tak lain adalah putra dari Sunan Gresik.

Sunan Muria dan Dewi Sujinah memiliki seorang putra yang diberi nama bernama Syekh Jangkung.

Selain Dewi Sujinah, Sunan Muria juga mempersunting Dewi Roroyono yang terkenal dengan kecantikannya.

Dewi Roroyono adalah putri dari Sunan Ngerang yang merupakan guru dari Sunan Muria. 

Dari pernikahannya dengan Dewei Roroyono, lahirlah tiga anak, yaitu Sunan Nyamplungan, Raden Nasiki dan Sunan Kadilangu.

Selain berdakwah agama islam, Sunan Muria juga sering mengajarkan cara bercocok tanam,membuat kapal, dan berdagang. 


Tempat Pengimaman Masjid Sunan Muria yang Menjorok ke Dalam, Simbol Mengutamakan Akhirat.(Sumber: tim tvOne/Galih)

Sunan Muria juga memiliki julikan “Tapa Ngeli” yang artinya menghanyutkan atau mudah berbaur tanpa melihat statusnya di dalam Kerajaan Demak.

Sunan Muria menetap di daerah puncak Gunung Muria yang bernama desa colo. 

Dari sini pula lah nama Sunan Muria berasal. 

Beliau sangat mudah berbaur dengan masyarakat yang membuatnya dapat dikenal oleh banyak orang. 

Beliau sering dimintai pendapat, beliau pernah menjadi mediator pada konflik di dalam kesultanan demak dan ini merupakan masalah yang cukup rumi.

Namun dengan kebijakannya beliau dapat menyelesaikan konflik tersebut dengan pernyataan nya yang bijak.

Kebijakannya itulah yang membuat Sunan Muria dihormati oleh banyak orang.  

Selain berdakwah di daerah Gunung Muria, beliau juga berdakwah di berbagai wilayah seperti Kudus, Juwana dan Tayu.

Selama berdakwah beliau selalu naik turun gunung dengan jarak 750m. 

Sunan Muria mengajarkan kebaikan dan ketauhidan kepada Allah SWT melalui gamelan, tambang serta wayang.

Karena mayoritas di daerah Sunan Muria adalah Hindu-Budha, lalu Sunan Muria melakukan pendekatan dengan memasukan sejarah islam dalam budaya jawa. 

Berbagai budaya Hindu-Budha dimodifikasi dengan ajaran islam, salah satunya adalah budaya “sesajen”.

Sesajen merupakan kegiatan memberi makanan kepada arwah leluhur.

Tradisi ini kemudian diubah oleh Sunan Muria dengan memberikan makanan kepada masyarakat dengan mengundang masyarakat untuk mengaji dan berdoa untuk arwah orang muslim yang sudah mendahului untuk ketenangannya.

Hidangan makanan juga diberikan kepada masyarakat yang telah datang ke pengajian. 

Selain untuk mengubah tradisi, tujuan memberikan makanan ke masyarakat juga agar mereka lebih makmur dan sejahtera.

Sunan Muria juga selalu menjunjung tinggi toleransi terhadap tradisi jawa yang saat itu.

Masyarakat saat itu sangat kuat menjalani tradisi Jawa. sehingga Islam membutuhkan waktu lama untuk memasuki daerah Jawa.

Namun Sunan Muria berhasil mengenalkan dan menyebarkan agama islam di daerah Jawa.

Sunan Muria wafat pada tahun 1551 Masehi dan dimakamkan di atas Gunung Muria. 

Makam Sunan Muria terdapat di bagian utara kompleks yang terdapat dalam bangunan cungkup dengan atap sirap dua tingkat.

Itulah kisah mengenai Sunan Muria, salah satu Wali Songo yang berhasil mengubah tradisi sesajen di Tanah Jawa.(lufhti/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral