Bintang Adalah Pelempar Setan yang Menguping di Langit, Tafsir Surat Al Mulk Ayat 5.
Sumber :
  • freepik/wirestock

Bintang Adalah Pelempar Setan yang Menguping di Langit, Tafsir Surat Al Mulk Ayat 5

Kamis, 15 Februari 2024 - 17:08 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan mengenai tujuan Allah SWT menciptakan bintang.

Hal itu sebagaimana tercantum dalam surat Al Mulk ayat 5.

Berikut lafadz, arti dan tafsir dari surat Al Mulk ayat 5.

وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ

Wa laqad zayyannas-samā'ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja‘alnāhā rujūmal lisy-syayāṭīni wa a‘tadnā lahum ‘ażābas-sa‘īr(i).

Artinya:

Sungguh, Kami benar-benar telah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang, menjadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat pelempar terhadap setan, dan menyediakan bagi mereka (setan-setan itu) azab (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala).

Tafsir Ringkas Kemenag


Bintang Adalah Pelempar Setan yang Menguping di Langit, Tafsir Surat Al Mulk Ayat 5 (Sumber: Istimewa)

Bukti kuasa Allah itu bukan hanya pada kesempurnaan penciptaan langit dan bumi. 

Dan Kami bersumpah bahwa sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, yaitu yang dekat dengan bumi sehingga dapat dilihat dengan pandangan mata secara langsung. Kami menghiasinya dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya bintang-bintang itu sebagai alat-alat pelempar setan dari golongan jin, dan Kami sediakan bagi mereka di akhirat nanti, azab neraka yang menyala-nyala.

Tafsir Tahlili

Setelah menyatakan bahwa tidak terdapat kekurangan sedikit pun dalam ciptaan-Nya, Allah menegaskan bahwa Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Agung, dengan mengatakan bahwa Dia telah menghias langit yang terdekat ke bumi dengan matahari yang bercahaya terang pada siang hari, bulan dan bintang-bintang yang bersinar pada malam hari, yang dapat dilihat oleh manusia setiap datangnya siang dan malam. 

Langit yang berhiaskan matahari, bulan, dan bintang-bintang yang bersinar itu terlihat oleh manusia seakan-akan rumah yang berhiaskan lampu-lampu yang gemerlapan di malam hari, sehingga menyenangkan hati orang yang memandangnya. 

Perumpamaan yang dikemukakan ayat di atas merupakan perumpamaan yang indah dan langsung mengenai sasarannya. 

Yaitu bahwa alam semesta ini diumpamakan seperti rumah. 

Rumah merupakan tempat tinggal manusia, tempat mereka berlindung dari terik matahari dan tempat berteduh di waktu hujan, tempat mereka bersenang-senang dan beristirahat, tempat mereka membesarkan anak-anak mereka, dan sebagainya. 

Demikianlah alam ini diciptakan Allah untuk kepentingan manusia seluruhnya.

Bintang-bintang itu di samping menghiasi langit, juga dapat menimbulkan nyala api yang dapat digunakan untuk melempari setan terkutuk yang mencuri dengar pembicaraan penduduk langit.

Sebagian ulama ada yang menafsirkan ayat ini dengan mengatakan bahwa Allah menciptakan bintang-bintang sebagai hiasan dunia dan untuk menimbulkan rezeki bagi manusia, yaitu dengan adanya siang dan malam dengan segala macam manfaatnya yang dapat diperoleh darinya. 

Rezeki yang diperoleh manusia karena adanya siang dan malam itu, ada yang menjadi sebab timbulnya kebaikan dan ada pula yang menjadi sebab timbulnya kejahatan yang dapat mengobarkan nafsu jahat.

Qatādah mengatakan bahwa Allah menciptakan bintang-bintang itu dengan tiga tujuan, yaitu: pertama, untuk hiasan langit; kedua, untuk melempar setan; dan ketiga, untuk menjadi petunjuk arah dan alamat bagi para musafir yang sedang dalam perjalanan, baik di darat, laut, maupun di ruang angkasa yang sangat luas ini. 

Barangkali Qatādah menerangkan di antara tujuan Allah menciptakan bintang-bintang sejauh yang ia ketahui, karena masih banyak tujuan yang lain, baik yang telah diketahui maupun yang belum diketahui oleh manusia. Allah Maha Luas ilmu-Nya lagi Maha Bijaksana.

Demikianlah Allah menciptakan bintang-bintang yang menghiasi alam raya yang tidak terhitung banyaknya. 

Semua itu dapat dimanfaatkan manusia sesuai dengan keinginan yang hendak dicapainya. Jika keinginan yang hendak dicapai itu adalah keinginan yang sesuai dengan keridhaan Allah, tentu Allah akan melapangkan jalan bagi tercapainya keinginan itu dan memberinya pahala yang berlipat-ganda. 

Sebaliknya jika keinginan yang hendak dicapai itu adalah keinginan yang berlawanan dengan keridhaan Allah, maka bagi mereka disediakan azab yang pedih.

Itulah tafsir surat Al Mulk ayat 5 yang dilansir tvOnenews.com dari Qur’an Kementerian Agama (Kemenag).

Semoga artikel ini bermanfaat.

Wallahu’alam

(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral