- istockphoto
Tafsir Surah Ar Rum Ayat 23: Carilah Rezeki di Siang dan Istirahatlah di Malam Hari
Berapa banyak orang yang teraniaya, tapi dalam mimpinya ia dapat mengobati jiwanya dari keganasan dan kezaliman.
Berapa banyaknya orang yang berjauhan tempat tinggal, tetapi dalam mimpi mereka dapat berjumpa dengan sepuas hatinya.
Banyak lagi contoh lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.
Menurut ahli ilmu jiwa, mimpi yang dialami pada waktu tidur merupakan penetralisir, yakni pemurni dan penawar bagi jiwa.
Bagi orang-orang yang sedang lapar umpamanya, mereka dapat mewujudkan apa yang diinginkan atau dikhayalkannya di waktu bangun.
Demikian pula halnya dengan orang-orang yang teraniaya, haus, dan sebagainya. Dengan situasi itu jiwa akan lega dan tenteram.
Kalau tidak demikian, tentu akan terjadi ketegangan-ketegangan jiwa yang sangat berbahaya. Jadi dalam dunia tidur, manusia akan mendapat kepuasan akal, rohani, dan jiwanya. Hal mana tidak dapat diperolehnya di waktu bangun atau jaga.
Apabila tubuh manusia memerlukan makan dan minum, maka roh, jiwa, dan akal pun memerlukan makan dan minum.
Kedua hal itu dilakukannya di waktu tidur.
Tidur itu tidak lain merupakan belenggu bagi tubuh, tetapi kebebasan bagi jiwa.
Dengan demikian, segi kejiwaan mendapatkan kebahagiaannya di waktu tidur, serta bebas dari kebendaan, tekanan, dan kezaliman. Kalau tidak demikian, roh itu akan selalu terbelenggu dalam tubuh dan cahayanya akan pudar.
Orang-orang yang menganggap tidur sebagai suatu hal yang remeh, kemestian yang berat dan diharuskan bagi tubuh manusia, serta suatu obat yang mencekam kepribadiannya, seperti pada masa kanak-kanak dan masa tua, maka anggapan demikian itu disebabkan karena mereka tidak mengetahui kecuali apa yang dapat diraba oleh tangan, atau dilihat oleh mata sendiri.
Adapun yang di balik itu, mereka tidak mengetahui atau mempercayainya, atau karena mereka materialistis, yang hanya melihat kepada materi saja. Mereka bergaul dengan manusia hanyalah atas dasar materi.
Apabila tidur dianggap sebagai nikmat yang nyata, maka sesungguhnya Allah telah menyediakan malam sebagai waktu yang tepat untuknya. Tidur adalah nikmat yang jelas, seperti dalam firman Allah: