- mehrnews.com
Berani Bombardir Kapal Israel dan Sekutunya di Laut Merah, Siapakah Houthi Yaman? Ternyata Itu Klan Utara yang Mayoritas Syiah Zaidiyah
“Setelah perang saudara dimenangkan oleh Yaman Utara. Presidennya adalah Jenderal Ali Abdullah Saleh,” jelas Smith Alhadar.
Namun pada tahun 2014, setelah terjadi pergolakan politik sebagai akibat dari Arab Spring, klan (marga) Houthi melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah dimana presidennya berasal dari Yaman Selatan.
“Yaman kembali pecah dua: Yaman Selatan yang diakui PBB sebagai pemerintahan Yaman yang sah yang mencakup Yaman Utara juga. Sedangkan Yaman Utara dikuasai milisi Houthi,” ungkap Smith Al Hadar.
Sejak 2015 itu, pecahlah perang Houthi yang pro-Iran melawan pemerintahan Yaman (yang berkedudukan di selatan dengan ibu kota Aden)
“Yang didukung koalisi Arab, terutama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Karena perang ini tidak menguntungkan siapapun, bahkan menguras ekonomi Saudi dan UEA, mengganggu keamanan wilayah mereka,” ujarnya.
Smith mengatakan bahwa gencatan senjata mulai diberlakukan sejak 2022 dan proses perundingan perdamaian diluncurkan di berbagai negara, seperti Oman dan Irak.
“Hingga hari ini proses perdamaian masih berkelanjutan,” katanya.
Hingga pada Maret 2023, atas inisiatif China, Saudi dan Iran berdamai.
“Hal ini membuat Yaman kian kondusif. Dan Houthi mendapat kesempatan memulihkan dirinya,” jelas Smith Alhadar.
Hingga pada November 2023, demi membantu Hamas, kelompok militan Palestina di Jalur Gaza dari genosida Israel, Houthi menembakkan roket dan mengirim drone ke Israel.
“Karena tidak efektif disebabkan serangan itu mudah dihancurkan sistem pertahanan anti-rudal dan drone Israel dan AS, Houthi mengubah strategi untuk menekan Israel agar segera menghentikan perang dengan cara menyerang tanker dan kapal sipil yg melintas di Laut Merah dari Asia atau Afrika menuju Israel,” jelasnya.
Anggota Militer Houthi Yaman (ANTARA/Reuters)
Kendati AS bersama sekutunya membentuk koalisi yang berpatroli di Laut Merah untuk memitigasi serangan Houthi, sampai hari ini AS Cs blm mampu menghentikan aktivitas militer Houthi.
“Sehingga tak banyak lagi kapal-kapal komersial yang melewati Laut Merah guna menghindari dampak serangan Turki,” tutup Smith Alhadar.
Hal ini senada dengan informasi yang diberitakan oleh Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, bahwa pada Minggu (1/1/2023), Inggris bersiap melancarkan serangkaian serangan udara terhadap milisi Syiah Yaman, Houthi, yang tengah berusaha menargetkan kapal-kapal yang melewati Laut Merah, kata sebuah laporan media.