news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Meski Mata Sudah 5 Watt, Syekh Ali Jaber Sarankan Setiap Muslim Rutinkan Amalan Ini: Agar Segala Doa Terkabul.
Sumber :
  • Tangkapan Layar/YouTube

Meski Mata Sudah 5 Watt, Syekh Ali Jaber Sarankan Setiap Muslim Rutinkan Amalan Ini: Agar Segala Doa Terkabul

Syekh Ali Jaber dalam sebuah ceramah menyarankan setiap Muslim yang sedang punya hajat dan doa, untuk rutin amalkan ini selama 40 malam. Bagaimanakah doanya?
Rabu, 3 Januari 2024 - 21:20 WIB
Reporter:
Editor :

Mereka adalah Nabi Ibrahim, Musa, Isa, Nuh dan Muhammad saw. Sedang yang lain-lainnya, walaupun mereka ma’ṣūm dari dosa besar dan sifat-sifat yang tercela, namun pada saat-saat tertentu sempit juga dada mereka menghadapi kaum yang ingkar dan durhaka kepada Allah.

Akan tetapi, walaupun Nabi Yunus pada suatu ketika marah kepada kaumnya, namun kemarahannya itu dapat dipahami, karena ia sangat ikhlas kepada mereka, dan sangat ingin agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat dengan menjalankan agama Allah yang disampaikannya kepada mereka.

Tetapi ternyata sebagian besar dari mereka itu tetap ingkar dan durhaka. Inilah yang menyakitkan hatinya, dan mengobarkan kemarahannya.

Nabi Muhammad sendiri, walaupun sudah termasuk ūlul ‘azmi, namun Allah beberapa kali memberi peringatan kepada beliau agar jangan sampai marah dan bersempit hati menghadapi kaumnya yang ingkar. Allah berfirman dalam ayat yang lain:

فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِۘ

Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan. (al- Qalam/68: 48)

Firman-Nya lagi kepada Nabi Muhammad saw:

فَلَعَلَّكَ تَارِكٌۢ بَعْضَ مَا يُوْحٰىٓ اِلَيْكَ وَضَاۤىِٕقٌۢ بِهٖ صَدْرُكَ

Maka boleh jadi engkau (Muhammad) hendak meninggalkan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan dadamu sempit karenanya. (Hūd/11: 12)

Ringkasnya sifat marah yang terdapat pada Nabi Yunus bukanlah timbul dari sifat yang buruk, melainkan karena kekesalan hatinya melihat keingkaran kaumnya yang semula diharapkannya untuk menerima dan melaksanakan agama Allah yang disampaikannya.

Selanjutnya dalam ayat ini Allah menjelaskan kesalahan Nabi Yūnus  dimana kemarahannya itu menimbulkan kesan bahwa seolah-olah dia mengira bahwa sebagai Nabi dan Rasul Allah tidak akan pernah dibiarkan menghadapi kesulitan, sehingga jalan yang dilaluinya akan selalu indah tanpa halangan.

Berita Terkait

1 2 3
4
5 6 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral