- ANTARA
Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 154: Mati Syahid
Jakarta, tvOnenews.com - Sejauh ini, jumlah warga Palestina yang mati syahid akibat genosida yang dilakukan oleh Israel telah mencapai 8.525 jiwa, termasuk 3.542 anak-anak.
Yakinlah, siapa yang meninggal di jalan Allah maka akan mati syahid.
Berikut ayat serta tafsir yang menjelaskan tentang mati syahid.
Surah Al Baqarah Ayat 154
- وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌ ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ
Wa lā taqūlū limay yuqtalu fī sabīlillāhi amwāt(un), bal aḥyā'uw wa lākil lā tasy‘urūn(a).
Artinya:
Janganlah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Namun, (sebenarnya mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
Tafsir Ringkas Kemenag
Di antara cobaan yang dihadapi orang mukmin dalam mempertahankan keimanan mereka adalah berperang melawan kaum kafir.
Dan jangan-lah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah, mereka telah mati.
Sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadari-nya.
Mereka hidup di alam yang lain.
Mereka mendapat kenikmatan yang demikian besar dari Allah.
Tafsir Tahlili
Mempertahankan agama Islam suatu perjuangan. Setiap perjuangan akan meminta pengorbanan.
Akan ada yang kehilangan harta benda atau keluarga dan akan ada yang gugur di medan perang dan sebagainya.
Mereka yang gugur di medan perang adalah syuhada di jalan Allah. Mereka itu menduduki tempat yang amat mulia.
Maka janganlah dikira bahwa mereka itu mati, tetapi mereka itu hidup di alam lain.
Hanya saja manusia tidak menyadari kehidupan mereka itu dan tidak mengetahui hakikatnya.
Mereka hidup dalam alam gaib di mana arwah para syuhada diistimewakan dari arwah manusia lainnya.
Semangat dan cita-cita perjuangan mereka itu akan dilanjutkan oleh generasi-generasi sesudahnya sehingga akan tetap hidup selama-lamanya.
Itulah lafadz, arti dan tafsir dari Surah Al Baqarah ayat 154 yang dilansir tvOnenews.com dari Kementerian Agama (kemenag).
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahua’lam