- Tangkapan Layar/Al-Bahjah TV
Belajar Agama dari Google? Dengan Tegas, Buya Yahya Ingatkan Hal Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Buya Yahya menjelaskan hukum belajar agama dari google.
Ulama bernama asli Prof. KH.Yahya Zainul Ma'arif itu mengingatkan beberapa hal yang harus diingat oleh setiap Muslim.
Buya Yahya mengatakan ketika belajar, kita harus mengetahui betul-betul gurunya.
Kita bahkan juga harus memilih guru tersebut.
“Dalam berguru itu Imam Syaikh Az-Zarnuji dalam kitab Ta’limul Muta’alim itu harus waspada. Pertama, akidahnya yang benar. Akidah ada sangkut pautnya dengan keimanan,” ujar Buya Yahya, sebagaimana dilansir tvOnenews dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Rabu (4/10/2023).
“Yang kedua adalah akhlaknya yang benar. Sebab akhlak itu adalah pembentukan karakter,” sambung Buya Yahya.
Kemudian, kata Buya Yahya jika sudah bertemu dengan sosok yang cocok dengan dua penilaian di atas, maka orang tersebut bisa dijadikan guru.
“Lha kalau Anda belum tahu siapa dia, kok tiba-tiba Anda baca bukunya Anda itu spekulasi. Spekulasi yang bahaya itu kan spekulasi agama,” tandas Buya Yahya.
Hukum Belajar Melalui Google (unsplash.com)
Kemudian Buya Yahya mengingatkan bahwa belajar agama bukan seperti berdagang.
“Kalau orang berdagang spekulasi, kalau bangkrut paling habis dunianya,” kata Buya Yahya.
“Tapi kalau urusan agama sesat. Maka jangan Anda membaca sebuah buku di toko buku kecuali rekomendasi dari Ustaz,” lanjut Buya Yahya.
Kemudian kata Buya Yahya, hal tersebut juga berlaku dalam dunia daring atau internet.
“Cuman dikeluarkan (dari Google) Ustaz siapa kan nggak tahu. Kadang akidah sesat, makanya waspada,” ujar Buya Yahya tegas.
Menurut Buya Yahya, yang tidak pernah kenal dunia internet malah mungkin akan aman-aman saja.
“Yang paling bahaya kenal dunia internet, akhirnya apa kalau punya masalah gengsi tanya sama guru kampungnya,” ungkap Buya Yahya.
Namun, sebenarnya Buya Yahya memperbolehkan seseorang untuk belajar ilmu agama dari internet.
Namun ada syaratnya, yaitu harus bertemu guru yang tepat terlebih dahulu.
“Artinya? Linknya guru tersebut. Karena itu seperti halnya buku,” jelas Buya Yahya.