- kolase tvOnenews
Menguak Makna di Balik Doa Awal Tahun Baru Islam
Jakarta, tvOnenews.com - Umat Muslim kini telah memasuki tahun baru Islam. Meski tidak ada doa awal tahun khusus, namun Buya Yahya mengatakan bagi yang membaca doa awal tahun tidaklah salah.
Karena berdoa kata Buya Yahya merupakan perintah dari Allah SWT. Maka Kata Buya Yahya jika ada yang ingin membaca doa awal tahun dipersilahkan, karena itu bukanlah bid'ah.
“Yang tidak berdoa pada Allah, Allah akan marah. Mintalah kepadaKu Aku akan kabulkan,” ujar Buya Yahya sebagaimana dikutip tvOnenews dari kanal YouTube Al-Bahjah-TV pada Selasa (18/7/2023).
“Aku itu dekat, Maka mintalah kepada Aku,” sambung Buya Yahya.
Ilustrasi Tahun Baru Islam (freepik)
Jadi kata Buya Yahya, meski bukan langsung dari lafadz Nabi Muhammad SAW, doa awal akhir tahun boleh dibaca ketika masuk bulan Muharram.
“Tidak semua doa langsung dari lafadz Nabi. Memang jika kita berdoa dari lafadz Nabi itu lebih bagus,” kata Buya Yahya.
“Dari masa ke masa ulama membuat doa,” sambung Buya Yahya.
Maka meski tidak ada doa khusus, namun boleh dipanjatkan.
“Untuk doa awal tahun akhir tahun Anda boleh doa di pagi hari boleh sore, kapan saja,” kata Buya Yahya.
Dalam doa awal dan akhir tahun itu kata Buya Yahya harus mengandung makna.
“Dalam doa itu ada makna introspeksi untuk diri, makna evaluasi, makna berharap kepada Allah,” ujar Buya Yahya.
Ilustrasi Pawai Obor (tim tvOne)
Lantas Bagaimana dengan Perayaan yang Dilakukan? Apakah Diperbolehkan dalam Islam?
Kata Buya Yahya tergantung dari tujuannya.
“Untuk mengingatkan orang bahwa kita memiliki bulan dan tahun khusus,” kata Buya Yahya.
Sebagaimana diketahui, dalam Al-Qur’an, Allah sudah menyebutkan bahwa ada 12 bulan dan di dalamnya ada empat bulan mulia.
“Jadi kita buat acara harus punya niat ingatkan bahwa ini bulan hijriah,” kata Buya Yahya.
Salah satu dari bulan hijriah yang mulia adalah Muharram.
Sementara tiga lainnya adalah Rajab, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah.
Ilustrasi Orang yang sedang Berdoa (pexels)